Liputan6.com, Jakarta - Kenaikan tarif listrik progresif bagi golongan industri I3 dan I4, termasuk perusahaan publik (emiten) pada awal Mei ini mendorong produsen semen menaikkan harga produk sekitar 3-4% dari harga jual sebelumnya.
Menurut Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk, Dwi Soetjipto, kenaikan harga terpaksa dilakukan perseroan sebagai dampak dari penyesuaian tarif listrik hingga 60%. Sebab beban operasional perseroan akan membengkak dengan kebijakan ini.
"Kalau tidak ada kenaikan harga, kinerja keuangan akan tergerus, makanya harga disesuaikan dengan kondisi sekitar 3%-4% karena tekanan ini," tutur Dwi di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (7/5/2014).
Dia mengaku, pelaksanaan kenaikan harga ini akan dilakukan secara bertahap. Di sisi lain, perseroan bakal mengencangkan ikat pinggang alias efisiensi.
"Kenaikan tarif listrik, pengurangan subsidi bahan bakar minyak, kenaikan upah minimum harus disikapi dengan efisiensi. Kalau tidak kinerja bisa tergerus," ujar Dwi.
Beruntung, kata Dwi, sebagian pabrik semen milik perseroan telah mengonsumsi listrik dari power plant 2x35 MW yang dibangun di Pabrik Tonasa V Sulawesi Selatan. Pembangkit listrik terbesar yang pernah dibanding terintegrasi dengan industri semen.
"Sekitar 90% listrik di pabrik itu telah disuplai oleh pembangkit listrik tersebut. Serta listrik di pabrik semen Padang 10% disuplai dari power plant perseroan," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia, Agung Wiharto, mengatakan, khusus dari kenaikan tarif listrik, penyesuaian harga jual semen perseroan sekitar Rp 500-Rp 1.000 per sak.
"Kenaikan harganya Rp 500-Rp 1.000 per sak, itu perhitungan dari kenaikan listrik saja. Tapi kalau dihitung sama kenaikan biaya lain, maksimal penyesuaian harga 4% dari harga jual sekarang yang bervariasi di setiap daerah," jelasnya.
Agung menyebut harga per sak semen saat ini tergantung di daerah masing-masing. Di Pulau Jawa, perseroan memasang harga jual sekitar Rp 50 ribu-Rp 56 ribu per sak. Sedangkan Rp 60 ribu per sak di luar Jawa.
Tarif Listrik Naik, Harga Semen Lebih Mahal Rp 1.000 per Sak
Manajemen PT Semen Indonesia Tbk mengungkapkan pihaknya melakukan efisiensi untuk menghadapi kenaikan tarif listrik dan upah minimum.
diperbarui 07 Mei 2014, 14:33 WIB(Foto: Fiki Ariyanti/Liputan6.com)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Rayakan Produksi ke-160 Ribu Unit, Wuling Indonesia Mulai Ekspor Cloud EV ke ASEAN
Cara Menghilangkan Dahak di Tenggorokan: Panduan Lengkap dan Efektif
Mengungkap Keanggunan Kebaya Lewat Peluncuran Buku 'Kebaya, Keanggunan yang Diwariskan'
Tumbang Setelah 20 Tahun Berkuasa di Depok, Begini Reaksi PKS
Fokus Pagi : Tiga Orang Tewas Tertimbun Longsor di Kabupaten Deli Serdang
PKS: Partai KIM Plus Belum Optimal Menangkan RK-Suswono
Nikmati Promo Google Play Cyber Week: Ada Diskon Pakai DANA!
Mantan Penyidik KPK Desak Polisi Segera Tangkap Firli Bahuri Usai Mangkir: Sudah Cukup Waktu Setahun
Manchester United Sudah Temukan Alternatif Jika Gagal Angkut Viktor Gyokeres
Demure Didapuk Jadi Word of the Year 2024 Versi Dictionary.com, Apa Sih Artinya?
Buku "Memahami AI Sebuah Panduan Etik" Diluncurkan, Dorong Penggunaan AI Bertanggung Jawab
Cegah Anak Kecanduan Gula, Dokter: Orangtua Harus Beri Contoh