Gagal Jadi Cawapres Jokowi? Mahfud MD: Belum Ada yang Tahu

Menurut Mahfud, hingga saat ini belum ada nama yang diputuskan untuk jadi pasangan Jokowi.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 07 Mei 2014, 15:01 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD membantah telah didepak dari daftar bakal cawapres yang akan mendampingi Jokowi. Menurut Mahfud, hingga saat ini belum ada nama yang diputuskan untuk jadi pasangan Jokowi.

"Kalau itu (penunjukkan cawapres) analisis dari orang di luar saja, nggak jelas sumbernya. Dari ketiga, kedua, kesatu, sama saja, pada akhirnya akan diputuskan oleh Mba Mega dan Pak Jokowi," ucap‎ politisi PKB itu kepada Liputan6.com di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (7/5/2014).

Mahfud mengatakan, PKB memutuskan untuk berkoalisi dengan PDIP tanpa ada syarat khusus pengajuan bakal cawapres. Menurutnya, keputusan penentuan cawapres tidak melibatkan partai-partai yang akan berkoalisi dengan Jokowi.  

"‎Sudah dalam proses koalisi, kolisi itu kan tidak mensyaratkakn siapa cawapresnya. Cawapresnya itu akan ditentukan oleh Bu Mega dan Pak Jokowi, yang berkoalisi kan karena beliau capres dan belum ada yang tahu juga siapa cawapresnya," jelas Mahfud.

Terkait nama Jusuf Kalla yang dikabarkan telah disetujui Mega dan Jokowi sebagai cawapres, Mahfud mengaku tak tahu. "‎Ndak tahu, nanti‎ Pak Jokowi dan Mba Mega yang tentukan. Kita masih menunggu keputusan beliau," ucap mantan Menteri Pertahanan era Presiden Abdurrahman Wahid itu.

Sebelumnya, Jokowi mengatakan dari 3 nama bakal calon presiden yang telah ia kantongi saat ini telah mengerucut menjadi 1 nama. Nama itu dipastikan oleh Jokowi akan mendampinginya sebagai cawapres.

"Saat ini, sudah ada namanya kok, nanti diumumkan. Jadi orang yang sabar dong," ucap Jokowi beberapa waktu lalu.‎

Jokowi mengatakan, nama cawapresnya itu akan diumumkan paling cepat pada tanggal 9 Mei bertepatan dengan pengumuman hasil rekapitulasi perolehan suara Pemilu legislatif. ‎Namun, menurutnya pengumuman cawapresnya di hadapan publik masih dapat berubah.

"Pengumumannya antara tanggal kalau tidak mundur lho ya, antara tanggal 9 sampai dengan tanggal 14," beber Jokowi.

Jokowi pun menyebut kriteria cawapresnya yang masih misterius itu merupakan sosok yang paham mengenai hukum di Indonesia, namun di satu sisi juga memahami masalah perekonomian. "Ya kalau bisa memang yang ahli hukum yang tahu ekonomi," tukas Jokowi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya