Liputan6.com, Jakarta - Renggo Khadafi, bocah kelas V SD, mengembuskan napas terakhir. Ia diduga dianiaya kakak kelasnya, SY. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ingin memastikan, SY dan saksi lainn, mendapatkan pendampingan dalam proses pemeriksaan karena masih di bawah umur.
"Memperhatikan seluruh aspek psikologisnya, kepentingan keadilan bagi korban. Termasuk anak-anak ini (saksi) menjelang ujian. Pertemuan tadi untuk merumuskan secara khusus bagaimana penanganannya," kata Ketua KPAI Asrorun Ni'am Sholeh Asrorun di Mapolrestro Jakarta Timur, Rabu (7/5/2014).
Asrorun mengatakan, secara usia, SY belum memenuhi syarat untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya di hadapan hukum. Karena itu, pilihan mediasi bisa ditempuh untuk tetap mencari keadilan bagi keluarga korban.
"Proses pencarian keadilan pasti, melalui seperti apa akan kita rumuskan. Pasti akan ada proses mediasi. Terkait mediasi, akan dilakukan komunikasi dengan keluarga," lanjutnya.
KPAI mempercayakan proses penyelidikan pada kepolisian. Termasuk, proses pendampingan pada anak selama proses pemeriksaan berlangsung. "Tujuannya keadilannya harus tercapai tapi tidak mengganggu kondisi psikologis anak," tandasnya.
Renggo, murid kelas V SDN Makasar 09, menghembuskan napas terakhirnya pada Minggu 4 Mei 2014 siang. Dia diduga dianiaya kakak kelasnya. Pemukulan terjadi karena Renggo menyenggol makanan si kakak kelas SY hingga jatuh ke tanah.
Polisi hari ini memanggil 10 siswa sebagai saksi untuk dimintai keterangan. SY, kakak kelas korban yang duduk di kelas 6 SD, juga mengaku telah memukul Renggo di dalam kelas. (Yus)
KPAI Tekankan Aspek Psikologis Pemeriksaan Kasus Renggo
Asrorun mengatakan, secara usia, SY belum memenuhi syarat untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.
diperbarui 07 Mei 2014, 17:54 WIBMenurut penuturan Yani di Mapolrestro Jakarta Timur, alasan menganiaya Diva karena bocah itu sudah berbuat onar sejak bangun tidur pukul 05.00 WIB.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Daop 9 Jember Sediakan Ribuan Tiket KA untuk Libur Nataru 2025, Cek di Sini!
Saat KH Mahrus Ali Lirboyo Pasang Badan karena NU Dituduh Ingin Bentuk Negara Islam Indonesia
Klaim Terbesar di Jawa Tengah, UMKU Bangun Gedung Kampus Ikonik Berbahan Kontainer Bekas
Menteri PPPA Temui Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Cilandak Jaksel, Pastikan Haknya Tercukupi
Rektor Undip Soroti Daya Serap Perusahaan terhadap Alumni Sekolah Vokasi
Kolaborasi LDII dengan Imigrasi melalui Pembuatan Paspor Simpatik di Batam
4 Hal yang Dianjurkan Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani saat Berdoa, Apa Saja?
Hasil LaLiga Real Madrid vs Getafe: Lupakan Nestapa di Eropa, Los Blancos Pepet Barcelona
Reuni PA 212 Digelar di Monas Besok, Prabowo Bakal Hadir?
3 Pemain Andalan Timnas Indonesia demi Juara Piala AFF 2024: Sudah Kenyang Pengalaman
Awal 2025, RSUD Blambangan Banyuwangi Dilengkapi Layanan Kemoterapi
Kronologi Mobil Rombongan Warga Tambora Jakbar Kecelakaan Maut di Jalur Puncak Bogor