Liputan6.com, Jakarta Seorang ibu rumah tangga di Kota Bogor, Jawa Barat menderita penyakit langka. Sekujur tubuhnya dipenuhi benjolan bernanah dan mengeluarkan darah. Namun ironisnya, pasien bernama Yayah Nurjanah (33) yang terdaftar di BPJS kesehatan ini tidak dapat berobat karena selalu ditolak rumah sakit ketika ingin dirawat.
Suami Yayah, Wawan Darmawan, mengatakan, awalnya istrinya itu mengalami benjolan seperti jerawat di bagian wajahnya. Seketika ia membawa istrinya untuk berobat ke Puskesmas, namun beberapa kali berobat kondisinya tidak kunjung membaik. Lima bulan kemudian, benjolan yang telah bernanah itu memenuhi sekujur tubuh istrinya. Saat itu ia langsung membawa istrinya ke RS PMI Kota Bogor dan didiagnosa keracunan obat.
Advertisement
Wawan menjelaskan, saat itu seharusnya istrinya dirawat. Namun pihak rumah sakit malah menyuruhnya pulang dengan alasan ruangan penuh. Sedangkan untuk berobat secara reguler, pendapatannya sebagai juru parkir tidak memcukupi untuk biaya pengobatan.
"Kata dokter keracunan obat. Sebenarnya seharusnya dirawat, tapi katanya ruangan isolasinya penuh," katanya, Rabu (7/5/14).
Wawan menambahkan, dia dan istrinya padahal sudah terdaftar dalam BPJS. Namun hingga kini istrinya belum mendapatkan penanganan medis yang baik.
Dirinya berharap ada uluran tangan dari para dermawan untuk mengobati istrinya. "Ya sambil nunggu rumah sakit bisa nampung, dirawat seadanya dulu di rumah," pungkasnya.