Desainer Didiet Maulana:Be Your Self itu Perlu tapi harus Terarah

Selama ini banyak orang memakai prinsip be yourself dalam berpenampilan. Bagaimana desainer Didiet Maulana menanggapi hal tersebut?

oleh Bio In God Bless diperbarui 08 Mei 2014, 13:31 WIB
Foto: Miftahul Hayat (liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Pada tahun 2011, desainer Didiet Maulana mendirikan label IKAT Indonesia. Sejak saat itu, eksistensi desainer Didiet Maualana di dunia fesyen Indonesia diisi dengan berbagai prestasi, contohnya merancang busana barbie menggunakan tenun ikat untuk perayaan ulang tahun Barbie ke-55 dan merancang busana mentri-mentri keuangan dari 21 negara yang menjadi peserta Konferensi Tingkat Tinggi APEC 2013.

Telah merancang busana-busana tradisional dengan sentuhan kreatif desainer, Didiet Maulana punya saran untuk dapat tampil apik dengan busana tradisional. Apa saja saran dari seorang Didiet Maulana tentang cara berpakaian?

Ditemui liputan6.com di butiknya yang terletak di Jalan Dempo 1 No.59, Kebayoran Baru, Jakarta pada Rabu (7/5/2014), berikut ini yang disampaikan desainer Didiet Maulana mengenai pandangan fesyennya.

Seorang wanita terlihat mengenakan baju bodo berwarna merah yang Didiet sentuh dalam balutan bahan transparan penuh payet (Liputan6.com/Faisal R Syam)

 

Sebagai desainer busana tradisional, apa saran Anda tentang pemakaian busana tradisional?

Saat mengenakan busana tradisional, seseorang harus bisa padu-padan dengan gaya rambut, tas, sepatu, dan lain-lain. Tak harus semua barang yang digunakan bernuansa Indonesia. Misal tas atau sepatunya bisa dari label-label fesyen internasional. Yang penting adalah keselarasan antara item-item fesyen yang digunakan.

Pada hal inilah saya melihat banyak orang kurang serasi memadu-padankan tampilannya. Penggunaan aksesoris yang berlebihan adalah salah satu contohnya. Kepada klien, saya selalu memberi masukan tentang padu-padan busana tradisional IKAT Indonesia yang dipakai dengan item-item fesyen lain.
 

Bagaimana pendapat Anda tentang konsep be your self dalam berpenampilan?

Salah satu hal lain yang perlu diperhatikan dalam mengenakan busana adalah kesesuaian busana dengan karakter pemakainya agar pemakai juga dapat nyaman saat mengenakan pakaian itu. Tapi bukan berarti juga bahwa kenyamanan adalah segalanya di fesyen. Be your self itu perlu tapi harus terarah.

Sang desainer, Didiet Maulana dan para model berfoto bersama di atas catwalk, Hotel Mulia Jakarta (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Di sinilah peran dan kewajiban desainer untuk memberi guide pada orang-orang untuk dapat tampil dengan lebih cantik. Inilah value lebih dari komunikasi dengan desainer. Bagaimana tampilan klien di muka publik punya pengaruh bagi citra seorang desainer. Oleh karena itu, klien perlu diberi saran-saran yang membuat tampilannya keseluruhan memancarkan kecantikan busana rancangan si desainer. Buat saya tiap orang adalah brand ambasador.
 

Apa harapan Anda dalam berkarir di dunia fesyen?

Label IKAT Indonesia berdiri tahun 2011. Label ini bisa punya presence yang baik di dunia fesyen Indonesia karena banyak hal. Dengan membuat karya-karya yang berkualitas, kepercayaan klien akan tumbuh. Dukungan dari teman-teman artis serta teman-teman media juga menjadi faktor yang berpengaruh pada keberhasilan IKAT Indonesia.

Saya ingin menjadi tuan rumah di negri sendiri dan juga ingin karya-karya busana tradisional ini juga hidup di dunia fesyen internasional. Meski demikian, untuk karir pribadi saya tak melihat go international sebagai sebuah hal yang harus segera dikejar. Presence di dalam negri harus diperkuat terlebih dahulu. Untuk go international perlu persiapan yang matang, terprogram, dan terarah agar gaungnya juga lebih besar dan berdampak.

Foto dok. Liputan6.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya