Liputan6.com, Jakarta Gaya hidup yang tidak sehat di kalangan masyarakat membuat jumlah penderita kanker diprediksi bakal terus meningkat. Menyadari itu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tengah mengupayakan tindakan promotif demi mengurangi jumlah penderita penyakit tidak menular (PTM) itu.
Demikian disampaikan Plt Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Prof. dr. Agus Purwadianto, dalam acara `Hilangkan Mitos Tentang Kanker` di Ruang Swabesi Gedung Sujudi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, Kamis (8/5/2014).
Advertisement
"Kita tahu sebagian besar jenis kanker diakibatkan oleh perilaku. Infeksi menular seksual (IMS), kanker leher rahim, semua itu meningkat karena perilaku dari orang itu sendiri," katanya menjelaskan.
Menurut Agus, tidak ada obat untuk mengatasi perilaku selain mengubah perilaku itu sendiri. Alasan itu yang membuat Kemkes benar-benar perhatian pada upaya promosi kesehatan demi mencegah meningkatnya kasus.
"Akses-akses kesehatan, baik dari pemerintah pusat atau pemerintah daerah disampaikan melalui media. Ini merupakan bentuk dari upaya promotif. Kalau dijalani serentak, akan sangat dahsyat efeknya untuk mengubah perilaku kita semua," kata dia menerangkan.
Dalam upaya promotif itu, kata Agus, Kemkes tidak akan membahas mengenai risiko kanker. Tapi, bagaimana cara kita dalam menjaga serta memelihara kesehatan serta upaya mengubah pola hidup menjadi lebih baik dan menyehatkan.