Liputan6.com, Jakarta - Bakal capres dari PDIP Joko Widodo alias Jokowi dianjurkan memilih figur cawapres yang tidak memiliki rekam jejak yang dapat menurunkan elektabilitasnya. Tokoh yang cacat politik maupun hukum, hanya akan menjadi beban bagi Jokowi ke depan.
"Cari figur yang tidak kontroversial dan menjadi beban dalam elektabilitas," ujar anggota Sekretaris Nasional (Seknas) Jokowi, Arie Dwipayana, dalam diskusi di media center Seknas di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Kamis (8/5/2014).
Karena meski elektabilitas Jokowi berdasarkan sejumlah lembaga survei cukup tinggi, tak berarti Gubernur DKI Jakarta itu dapat bersanding dengan semua figur. Tanpa mempertimbangkan rekam jejak bakal cawapresnya.
Menurutnya, kandidat cawapres Jokowi seharusnya dapat memberikan tambahan elektoral bagi mantan Walikota Surakarta itu. Serta harus mampu melengkapi Jokowi dalam menjalankan roda pemerintahan apabila memenangkan Pilpres nanti.
"Ini beban berat. Figurnya adalah yang bisa rule-ing. Tentu kriteria utama Jokowi itu. Tapi dia tidak mendikotomikan Jawa atau luar Jawa. Bukan soal nama yang penting. Tapi kriteria figur," jelasnya.
Arie mengatakan, hingga kini siapa pendamping Jokowi pada Pilpres 2014 masih misteri. Hal itu karena belum adanya nama yang disampaikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta itu, melainkan hanya jumlah calon dan kriteria.
"Ada ahli hukum, bisa ada Mahfud MD dan Abraham Samad. Ekonom atau berpengetahuan ekonomi bisa pengusaha seperti Jusuf Kalla. Jadi menurut saya, pak Jokowi sedang membangun misteri soal cawapresnya dengan sebutkan kriteria," ujarnya.
Pengamat politik dari UGM itu mengatakan akibatnya muncul 3 nama antara lain mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, politisi senior Golkar Jusuf Kalla, dan Mantan Kepala Staf Angkatan Darat Ryamizard Ryacudu. Nama-nama tersebut merupakan hasil konstruksi media dari kriteria yang disebutkan Jokowi sebelumnya.
Seknas: Jokowi Harus Cari Figur yang Tidak Kontroversial
Tokoh yang cacat politik maupun hukum, hanya akan menjadi beban bagi Jokowi ke depan.
diperbarui 09 Mei 2014, 05:05 WIBJokowi datang dengan pakaian andalannya kemeja putih dengan bawahan hitam tiba di Gedung Joang 45, Menteng. Jakarta Pusat, Kamis (8/5/2014) malam, sekitar Pukul 20.30 WIB (Liputan6.com/Herman Zakharia).
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Como Mendadak Bersaing dengan AC Milan untuk Merekrut Rashford, Varane Kemungkinan Jadi Kunci Keputusan
Apa Itu TWS: Panduan Lengkap Memahami True Wireless Stereo
Soal Peningkatan Kasus Infeksi HMPV di China, Ini Kata WHO
Apa itu Produksi: Pengertian, Tujuan, dan Faktor-Faktornya
Pemain Timnas Indonesia Mees Hilgers Sambut Patrick Kluivert dan Jelaskan Hubungan Baiknya dengan Shin Tae-yong
Ciri-Ciri Ejakulasi Dini: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Ciri-Ciri Usus Turun: Kenali Gejala dan Penanganannya
Pagar Laut Misterius di Tangerang 30 Km, Simak Dampaknya ke Nelayan
Kejagung Periksa Direktur Keuangan PT Timah untuk Tersangka Korporasi RBT Dkk
Manfaat Teh Ginseng, Rahasia Herbal untuk Stamina dan Kesehatan Tubuh
Apa itu Produktif: Pengertian, Faktor, dan Cara Meningkatkannya
Armor Toreador Divonis 4,5 Tahun Penjara Buntut Kasus KDRT Cut Intan Nabila, Pikir-pikir Mau Banding