Pemda Bengkulu Genjot Investasi Energi Panas Bumi

Potensi geothermal Bengkulu terdapat di 3 titik lokasi.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Mei 2014, 15:07 WIB
Sumur panas bumi (geothermal) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Banjarnegara, Jateng. Indonesia memiliki potensi energi panas bumi terbesar di dunia yaitu sebesar 33 gigawatt.(Antara)

Liputan6.com, Bengkulu - Pemerintah Daerah Bengkulu berencana menggarap potensi energi uap panas bumi atau geothermal yang ada diwilayahnya.

Wakil Gubernur Bengkulu Sultan Bachtiar Nadjamuddin mengatakan, potensi geothermal Bengkulu terdapat di 3 titik lokasi.

"Kita dorong para investor untuk mengelola potensi ini, beberapa kali kita sudah presentasikan kepada beberapa calon investor. Terakhir saya diundang pemerintah Jepang melalui kedutaannya untuk presentasi. Bendera Japan Power Plan akan melakukan pengkajian lebih lanjut," ujar Sultan, Jumat (9/5/2014).

Tiga wilayah yang memiliki potensi Geothermal itu adalah kabupaten Kepahiang, Lebong dan Bengkulu Utara.

Khusus Bengkulu Utara atau di lokasi pembangkit Hululais pihak Pertamina bahkan sudah melakukan penandatananan nota kesepahaman atau Head of Agreement (HoA) dengan pihak Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) terkait penyesuaian harga uap panas bumi.

Harga beli uap di Hululais ini disepakati senilai 7 sen US$/kwh serta nilai jual beli listrik pada sisi hilir senilai 8,4 hingga 11,6 sen US$/kwh. PLTP Hululais sendiri diproyeksi berkapasitas produksi 2x55 Mega Watt.

Menurut Sultan, potensi Geothermal ini akan menjadi dorongan bagi perkembangan ekonomi Bengkulu secara luas.

Selain akan menyerap tenaga kerja juga diharapkan bisa membantu provinsi tetangga sebagai wilayah penyuplai energi listrik interkoneksi Sumatera.

"Kita buka keran investasi seluas luasnya bagi investasi jangka panjang. Posisi kita juga harus diperjelas, jangan sampai ketika investasi masuk, daerah malah cuma jadi penonton," tegas Sultan.(Yuliardi Hardjo Putra/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya