Liputan6.com, Jakarta - Penetrasi bisnis teranyar dari Facebook cukup mengejutkan. Jejaring sosial terpopuler seantero jagat itu pada Maret kemarin telah mengumumkan kesepakatannya untuk membeli Oculus VR, perusahaan di balik pencipta perangkat berteknologi virtual reality, Oculus Rift, yang digadang-gadang sebagai teknologi perangkat gaming masa depan.
Sederet pertanyaan muncul terkait langkah akuisisi Facebook tersebut. Apa yang akan dilakukan Mark Zuckerberg CS dengan perangkat virtual reality, Oculust Rift?
Sebelumnya di gelaran Game Developers Confrence (GDC) 2014 yang berlangsung beberapa waktu lalu, sempat berhembus kabar bahwa Facebook akan meramaikan segmen virtual gaming yang diyakini akan menjadi masa depan industri game.
Hal tersebut pun diamini oleh International Growth Partnerships Facebook Indonesia Daud Aditirto. Pada acara diskusi panel NXTCON 2014 yang berlangsung kemarin, Kamis (9/5/2014), Daud mengatakan bahwa ada kemungkinan Facebook akan terjun ke segmen itu.
"Masa depan teknologi virtual reality sangat menjanjikan. Saat ini masih umum digunakan di industri game, besar kemungkinan kami (Facebook) pun akan memanfaatkannya untuk lebih serius berkecimpung di industri game. Namun ke depannya teknologi virtual reality akan mampu menjadi platform yang lebih luas," katanya.
CEO Facebook Mark Zuckerberg melalui keterangan resminya juga sempat mengungkapkan jika ke depannya Oculus VR memang akan dimanfaatkan untuk memperkuat sektor game dan hiburan multimedia milik Facebook.
"Oculus menciptakan teknologi virtual reality, mereka berhasil mengembangkan headset Oculus Rift. Saat Anda memakainya, Anda memasuki tampilan lingkungan yang dihasilkan atas pencitraan komputer. Ini sangat berguna untuk mengoptimalisasi konten-konten seperti game atau adegan film atau banyak hal lainnya," ugkap Zuckerberg.
Oculus VR sendiri diakui sebagai perusahaan perintis teknologi virtual reality sejak memamerkan perangkat head mounted display Oculust Rift besutannya di acara Consumer Electric Show (CES) 2012 silam. Sejak saat itu, perusahaan yang berbasis di Irvine, California itu sukses menghasilkan pendapatan sekitar USD 2,4 juta berkat penjualan lebih dari 75 ribu prototipe Oculus Rift.
Advertisement