Dokter Disarankan Pakai Pelindung untuk Cegah Korona

Staf medis yang terkena virus memang kurang dari 20 persen dari total jumlah orang yang meninggal atau terinfeksi oleh virus MERS

oleh Fitri Syarifah diperbarui 10 Mei 2014, 07:07 WIB
Staf medis yang terkena virus memang kurang dari 20 persen dari total jumlah orang yang meninggal atau terinfeksi oleh virus MERS

Liputan6.com, Jakarta Virus korona atau Middle East Respiratory Syndrome (MERS) coronavirus yang telah menewaskan sedikitnya 117 orang di Arab Saudi terus menjadi sorotan. Kali ini giliran Konsultan ICU sekaligus Kepala Bidang Penyakit Infeksi di International Medical Center, Dr Mohammed Mujahid Abbas angkat bicara.

Abbas menilai, penyebaran virus korona perlu ditekan khususnya di rumah sakit. Caranya seperti karantina pasien yang menampakkan gejala yang berbeda, seperti batuk, bersin dan pneumonia.

"Risiko virus korona menyebar di rumah sakit dan menularkan staf medis memang kurang dari 20 persen dari total jumlah orang yang meninggal dan terinfeksi oleh virus MERS. Tapi manajemen rumah sakit harus terlibat dalam menangani kasus MERS. Mereka harus memiliki rencana darurat dan mengisolasi beberapa tempat tidur yang siap untuk mengobati staf medis di rumah sakit," katanya, seperti dikutip Arabnews, Sabtu (10/5/2014).

Abbas menyarankan, tenaga medis wajib menggunakan masker dan pelindung mata saat berhadapan dengan pasien yang dicurigai.

"Sebagian besar korban MERS sudah berusia lanjut dan menderita penyakit kronis. Sedangkan sekitar 50 persen dari kasus yang dikonfirmasi tidak mengembangkan gejala apapun," ungkapnya.

Abbas berharap, efek dari penyakit mematikan ini akan mereda dalam beberapa bulan mendatang. Karena jumlah kasus MERS semakin berkurang dalam satu bulan terakhir. Mungkin karena meningkatnya kesadaran masyarakat atau kemajuan dalam mekanisme untuk mendeteksi penyakit ini," kata Abbas. (Fit/Igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya