Komnas PA: Kekerasan Seksual Anak Banyak Terjadi di Sekolah

Komnas PA mencatat sejak Januari hingga April 2014 sudah ada 342 pengaduan yang masuk.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 09 Mei 2014, 17:00 WIB
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait, Rabu (18/4/2014), juga mempertanyakan jaminan keamanan bagi siswa yang menuntut ilmu di Jakarta Internasional School. (Liputan 6.com/Andrian M. Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus pelecehan seksual dengan korban anak belakangan muncul bak jamur pada musim hujan. Satu per satu permasalahan itu timbul. Kasus pelecehan seksual itu lebih banyak terjadi di sekolah.

Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait mengatakan pihaknya mencatat sejak Januari hingga April 2014 sudah ada 342 pengaduan yang masuk. 52% Laporan itu merupakan kejahatan seksual.

"Parahnya lokasinya lebih banyak di sekolah. Tahun ini menakutkan terjadi di sekolah, pelakunya pengelola sekolah maupun peserta didik," kata Arist di kantornya, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (9/5/2014).

Arist mengatakan, dirinya belum melakukan penelitian terkait bergesernya lokasi kekerasan seksual. Sebab pada 2013, lokasi kekerasan seksual justru terjadi lebih banyak di rumah.

"Sekolah harus bertanggung jawab. Sama seperti JIS. Sekolah harus bertanggung jawab. Sekolah harus menjamin tidak boleh ada terjadi kekerasan. Padahal sekolah merupakan rumah kedua untuk anak-anak," lanjutnya.

Arist memprediksi kasus kekerasan anak pada 2014 melonjak. Sebab pada 2013 lalu, total 3.339 laporan yang diterima KPAI. 58% Merupakan kejahatan seksual.

"Tahun ini, baru 4 bulan saja sudah sampai 342 kasus. Makanya saya sebut predatornya itu ada di sekolah," tandas Arist. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya