Citizen6, Jakarta Sebuah logo berlambang huruf 'N', berwarna kombinasi putih dan hijau dengan animasi bintang-bintang yang melintas di dalamnya, itulah kali pertama saya melihat sebuah program jenis baru yaitu: browser, sekitar 17 tahun yang lalu.
Namanya adalah Netscape Navigator, cikal bakal browser Mozilla Firefox yang umum dan banyak digunakan orang saat ini untuk berselancar di dunia maya. Saya yang masih duduk di kelas 1 SMP pada saat itu mengenal “Internet” dari paman saya, seorang yang hobi dengan komputer.
Malam itu saya membawa CD game yang tidak dapat dijalankan pada komputer saya ke tempat paman saya untuk dicoba di sana. Game-nya dapat berjalan dengan baik di sana dan hal itu membuat saya bertanya-tanya mengapa bisa demikian. Dia lalu menyalakan modem dial-up-nya, mencoba melakukan koneksi, membuka browser, lalu masuk ke Yahoo - search engine pertama yang saya kenal - dan kemudian mencari judul game tersebut. Hasilnya muncul, lalu kami lanjut masuk ke situs pembuat game tersebut, dan kemudian saya merasa waktu terasa seolah-olah berhenti.
Ada begitu banyak gambar-gambar berbagai jenis helikopter (sesuai game yang di atas), peluru kendali, mobil tank dan pesawat tempur di sana lengkap dengan spesifikasi dan julukan masing-masing. Sangat amat menarik bagi anak seusia saya yang sangat suka dengan hal-hal itu. Saya jadinya sangat ingin juga punya “Internet” di rumah saya saat itu. Akhirnya hal yang kami cari sudah ketemu, spesifikasi komputer saya ternyata tidak memenuhi untuk menjalankan game tersebut, maka saya pulang kembali ke rumah sambil tetap terbayang-bayang akan “hal baru” tersebut.
Waktu itu di Makassar belum ada Telkom Speedy, bahkan belum ada cikal bakalnya yakni Wasantara Net dari Telkom. Yang ada hanya provider lokal. Lalu sebulan kemudian akhirnya saya berlangganan Internet, setelah disetujui oleh ibu saya tentunya.
Advertisement
Bunyi dial-up “nging-nging-ngeng-ngeng-noise.......” merupakan hal yang sangat familiar bagi orang seusia saya yang dulu juga masih menggunakan teknologi tersebut. Ada kalanya setelah proses dial-up 1 menit, Internet dapat beroperasi dengan lancar, lalu terputus lagi setelah 5 menit. Ada kalanya juga modem tidak dapat terkoneksi sama sekali. Dan juga waktu bermain Internet pun dibatasi karena menggunakan pulsa telepon yang juga mahal. Jadinya saya mungkin bermain 1 jam dalam 1 hari.
Gambar serangga, hewan-hewan aneh seperti Platypus, Planaria, kemudian bentuk sayatan penampang daun di bawah miksroskop, foto sel darah merah hingga planet-planet dan tata surya telah saya lihat saat itu. Sangat mengagumkan.
Ini benar-benar suatu dunia yang baru dan menarik. Gambar yang pada buku pelajaran di sekolah tidak terlalu jelas kini dapat saya lihat dengan sangat bagus pada di Internet. Sekejap saya merasa bahwa ternyata dunia dan jagat raya begitu luas, sangat luas dengan berbagai hal yang unik dan beragam di dalamnya. Walau kenyamanan melihat hal-hal di atas terkendala dengan kecepatan koneksi yang saat itu hanya 26400 bps (bandingkan dengan koneksi 1 Mbps saat ini, lebih dari 30 kali lipat kecepatannya), namun hal itu seolah tidak terasa sama sekali.
Sekarang saya berumur 30 tahun. Kekaguman saya pada saat itu mungkin merupakan satu hal yang tak terlupakan, yang telah mengubah segalanya dalam hidup saya sampai saat ini. Kini Internet telah menjadi bagian dari kehidupan saya sehari-hari dan ada di mana saja, bahkan di telepon genggam saya. Kualitasnya pun semakin meningkat seiring perkembangan teknologi. Saya bersyukur saya dapat ada dan merasakan transisi dunia ini secara drastis ke hal modern karena adanya Internet. Semoga bukan cuma saya saja yang dapat menikmati “Hal Yang Baru” ini, namun juga orang-orang lain agar kita semua dapat memiliki akses ke ilmu pengetahuan dan juga saling berbagi demi pengembangan kualitas kehidupan kita sebagai manusia dan juga alam sekitar di mana kita hidup.
Penulis:
Mark Yoseph
Akun Twitter: @MarkYoseph
Akun Facebook: Mark Yoseph
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya keCitizen6@liputan6.com.
Mulai Jumat, 9 Mei 2014 sampai dengan Minggu 25 Mei 2014, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Pengalaman Pertama Berinternet". Ada 2 router DLink (DIR-605L) untuk 2 orang pemenang dan 4 merchandise ekslusif dari Liputan6. com. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini. Program menulis bertopik kali ini disupport oleh @DlinkID