Polisi Jelaskan Ricuh The Jakmania di Tol Cikampek

Polisi mengatakan The Jakmania tidak patuh ketika disuruh pulang sehingga diambil tindakan.

oleh Rejdo Prahananda diperbarui 10 Mei 2014, 14:36 WIB
(Foto: twitter.com/TMCPoldaMetro)

Liputan6.com, Jakarta: Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kepolisian Daerah Jawa Barat, Kombes Pol Martinus Sitompul membantah, Polisi menyerang kelompok suporter Persija Jakarta, The Jakmania di Tol Cikampek.

Menurut Martinus, Polisi tidak menyerang tapi melakukan langkah tegas agar The Jakmania kembali ke Jakarta. Pasalnya, Polisi tidak memberikan rekomendasi, The Jakmania masuk ke Wilayah Bandung untuk menyaksikan "El Clasico" kontra Persib Bandung, menyusul surat  PT Liga bernomor 171/Liga/II/2014 tgl 19 Februari 2014.

Surat itu berisi keputusan agar kedua klub tidak saling mengirimkan suporter pada saat pertandingan away masing-masing ke-2 klub.

"Kami hanya mengeluarkan izin menggelar keramaian untuk pertandingan, bukan izin The Jakmania masuk ke wilayah Bandung," ucap Martinus saat dihubungi Liputan6.com

"Saat kami berusaha meminta The Jakmania kembali ke Jakarta, mereka tidak patuh. Mereka bisa kena pidana, termasuk menutup akses jalan Tol," sambung Martinus.

Karena dianggap melawan petugas, Martinus menjelaskan, Polisi langsung melakukan tindakan tegas membubarkan konsentrasi massa dengan melempar gas air mata. "Ini kami lakukan agar mereka kembali ke bus."

Dia beralasan, banyak faktor yang membuat Kepolisian tidak memberikan lampu hijau bagi The Jakmania untuk menyaksikan pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat. "Ini demi keamanan dan ketertiban bersama," ucapnya.

"Terkait korban tembak, sampai saat ini kami dalami kasusnya. Kami meminta korban melakukan visum dan membuat laporan," Martinus menambahkan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya