Liputan6.com, Abuja - Guna menemukan sekitar 200 gadis berusia 12 sampai 15 tahun yang diculik kelompok militan Boko Haram dari sebuah sekolah di Nigeria, Israel menawarkan bantuan. Tawaran ini menyusul setelah ada bantuan dari Amerika Serikat dan Inggris.
Tawaran Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang dikemukakan pada hari Minggu 11 Mei 2013 pun tak ditolak pemimpin Nigeria, Jonathan Goodluck.
"Saat melakukan kunjungan resmi ke Jepang, dibuat proposal melalui panggilan telepon dengan Presiden Nigeria Goodluck Jonathan," demikian pernyataan dari kantor PM Netanyahu seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin (12/5/2014).
"Presiden Jonathan menyambut tawaran dari Netanyahu, untuk mengirim tim ahli anti-terorisme Israel. Untuk membantu dalam operasi pencarian dan penyelamatan yang sedang berlangsung ini," demikian pernyataan dari kantor Presiden Nigeria di Lagos, saat menerima tawaran dari PM Netanyahu.
"Presiden telah diberitahu oleh Netanyahu bahwa aksi pencarian telah dilakukan oleh angkatan bersenjata dan badan keamanan Nigeria menyelamatkan gadis-gadis. Nigeria akan senang untuk memiliki bantuan global dari Israel dengan tim ahli anti-terorisme yang dikerahkan untuk mendukung operasi pencarian yang sedang berlangsung."
Menanggapi insiden itu, Netanyahu pun mengaku sama sekali tak menduga kelompok militan Boko Haram tega menculik para gadis.
"Israel begitu terkejut mengetahui kejahatan terhadap anak-anak perempuan ini," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataannya.
"Kami siap membantu menemukan anak-anak perempuan itu, dan untuk melawan teror kejam yang telah menyerang Anda (Nigeria)," sambungnya.
Boko Haram yang diterjemahkan dari bahasa Hausa sebagai pendidikan Barat dilarang, menculik gadis-gadis dari asrama mereka pada tanggal 14 April. Awal pekan lalu, mereka telah mengancam akan menjual para gadis yang diculik. Melalui sebuah rekaman video.
Advertisement
Namun Presiden Goodluck yakini para gadis itu masih berada di Nigeria.
Insiden penculikan ini menyebabkan kemarahan di seluruh dunia. Satu per satu negara tetangga pun mulai menawarkan bantuan. Termasuk dari Presiden AS Barack Obama, lalu Inggris. Sementara ribuan tentara telah dikerahkan dalam pencarian tersebut.
Pada Minggu 11 Mei 2014, seorang gadis dari 53 orang yang berhasil kabur dari para penculik Boko Haram mengungkap cara pelariannya. Ternyata ia dibantu oleh seorang militan Boko Haram. Gadis bernama Anita Tsawur itu pun kini menjadi aset intelijen Nigeria, untuk menguak keberadaan kelompok penculik itu. [Baca: Izin Buang Air, Gadis Korban Penculikan Boko Haram Kabur] (Mut)