Retak Diguncang Gempa, Monumen Washington Dibuka Setelah 33 Bulan

Lebih dari 150 retakan telah diperbaiki. Lubang-lubang yang menyebabkan kebocoran saat hujan juga telah ditutup.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 12 Mei 2014, 10:07 WIB
Lebih dari 150 retakan telah diperbaiki. Lubang-lubang yang menyebabkan kebocoran saat hujan juga telah ditutup.

Liputan6.com, Washington - Monumen Washington berusia 130 tahun dibuka kembali untuk umum pada Senin waktu setempat. Setelah ditutup selama 33 bulan, akibat diguncang gempa 5,8 skala Richter pada Agustus 2011.

Dilansir dari ABC News, Senin (12/5/2014), penutupan selama hampir 3 tahun itu dilakukan karena para insinyur ahli melakukan analisis yang ekstensif. Juga untuk memulihkan kerusakan batu obelisk setinggi 555 kaki atau sekitar 169 meter, yang dulunya adalah struktur tertinggi di dunia.

Dalam penutupan itu, lebih dari 150 retakan telah diperbaiki. Lubang-lubang yang menyebabkan kebocoran saat hujan juga telah ditutup.

Pasca-gempa 5,8 SR itu, monumen memorial untuk mengenang George Washington yang terbuat dari marmer putih dan semen itu retak-retak. Kerusakan paling parah terjadi pada bagian atas monumen.

Puing-puing pun berjatuhan di dalam dan di luar monumen saat gempa, sementara para pengunjung bergegas untuk mengungsi. Setelah itu, insinyur ahli mengevaluasi kerusakan dengan cara bergelantungan dengan tali dari bagian atas monumen.

Dengan rampungnya renovasi Monumen Washington ini, para pengunjung pun dapat kembali menikmati pemandangan dari titik tertinggi di Washington dengan menaiki lift di dalam monumen tersebut.

Sumbangan

Restorasi penuh itu menelan biaya US$ 15 juta atau sekitar Rp 172 miliar. Pengusaha dan dermawan David Rubenstein turut serta menyumbang setengah biaya tersebut, yakni US$ 7,5 juta atau sekitar Rp 86 miliar guna mempercepat proses perbaikan.

Rubenstein mengatakan, ia terkejut banyaknya orang yang telah menulis surat dan email kepadanya menyatakan monumen itu begitu berarti bagi banyak orang. Sehingga ia pun turut serta dalam proses pembiayaan renovasi itu. Ia pun mengaku senang, mengetahui renovasi itu berjalan sesuai dengan waktu dan anggaran yang telah ditetapkan.

"Jelas bagi saya, bahwa Monumen Washington melambangkan banyak hal untuk negara kita --kebebasan, patriotisme, George Washington, kepemimpinan," kata Rubenstein.

Dalam kunjungan awal pada monumen tersebut, Rubenstein menuju ke atas monumenberbalut kostum kantornya, jas dan dasi. Ia pun melihat tak ada lagi kerusakan di dalamnya. Ia pun menyerukan agar dermawan lain turut serta dalam pembangunan seperti itu.

Selama restorasi monumen, batu-batu yang terkelupas dan retak diganti. Jalan-jalan di beberapa tempat di monumen yang rusak juga diperbaiki.

Beberapa marmer yang rusak diganti dengan batu dari tambang Maryland, sama seperti marmer asli penyusun monumen.

Monumen Washington dibangun dalam dua tahap, antara tahun 1848 dan 1884. Ketika selesai, itu adalah struktur tertinggi di dunia selama 5 tahun. Sampai akhirnya dikalahkan oleh Menara Eiffel di Paris. Kendati demikian, monumen itu tetap menjadi susunan batu tertinggi di dunia.

Biasanya, monumen itu menarik perhatian sekitar 700 ribu pengunjung per tahun. National Park Service akan menawarkan perpanjangan waktu kunjungan pada Selasa 13 Mei hingga musim panas. Monumen itu akan dibuka pukul 09.00-22.00 setiap hari. Tiket dapat dipesan secara online di Recreation.gov. (Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya