Liputan6.com, Jakarta - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) tengah menjajaki akuisisi tambang batu bara yang terletak di Australia milik Ignite Energy Resources Ltd (IER). Tambang itu memiliki cadangan batu bara hampir 16,4 miliar ton.
Menurut Sekretaris Perusahaan Joko Pramono, aksi akuisisi tersebut merupakan kelanjutan dari kerjasama (MoU) pengembangan teknologi Cat-HTR antara perseroan dengan IER Australia. Teknologi ini bisa mengolah batu bara kalori rendah menjadi minyak mentah sintetis dan batu bara kualitas tinggi (PCI).
Minyak mentah sintetis yang dihasilkan selanjutnya bisa diproses sehingga menghasilkan bensin, kerosin. Sedangkan batu bara kalori tinggi dapat langsung digunakan untuk industri baja dan pembangkit listrik.
Advertisement
"Kami diajak kerja sama dalam pengembangan teknologi dan diberikan kesempatan untuk masuk ke pemilikan tambang," jelas Joko saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin (12/5/2014).
Joko mengakui hingga kini perseroan masih melakukan pembicaraan dengan perusahaan asal Australia tersebut. Kepemilikan saham di tambang tersebut sangat menguntungkan bagi Indonesia. Pasalnya jika batu bara itu diolah menjadi minyak sintetis, maka akan membantu Indonesia dalam memenuhi kebutuhan BBM di dalam negeri.
"Jika dikonversikan bisa menutup kebutuhan minyak 10 tahun ke depan," jelas dia.
Hingga kini BUMN pertambangan batu bara itu masih belum menyebutkan berapa dana yang disiapkan untuk mengakuisisi tambang itu. Namun Joko memastikan perseroan memiliki ekuiti sebesar Rp 7,5 triliun.
"Dana yang diperlukan akan kami persiapkan," papar Joko.