Liputan6.com, Beijing Seorang pria miskin di China pernah meminjam uang kepada tetangganya pada 24 tahun lalu demi membayar perawatan istrinya yang sakit. Namun, kini semua utangnya yang jumlah puluhan juta Yuan sudah berhasil dilunasi.
Saat itu, Mei Guanghan (66) tak punya pilihan lagi selain meminjam uang sebesar 67 juta Yuan (sekitar Rp 123 juta) dari ratusan tetangganya. Sejak itu, ia punya tekad untuk membayar kembali ke setiap tetangganya hingga utangnya lunas. Setelah bertahun-tahun pengorbanan, Guanghan berhasil mewujudkan tekadnya.
Musibah terjadi ketika kehidupan keluarga bahagia Guanghan dengan seorang putri 15 tahun itu berubah pada 1990. Sang istri, Ren Chun’ai bangun di pagi hari pada April dan naik traktor untuk membeli makanan. Dalam perjalanan kembali ke desa, ia mengalami kecelakaan.
"Di pegunungan, dua traktor bepergian ke arah yang sama," katanya.
Kepalanya terbentur batu dan mengalami koma. "Saya berbelok tajam, ban terpeleset dan saya jatuh ke lembah."
Biaya medis untuk menyelamatkan hidupnya tergolong besar sehingga Guanghan harus pergi dari satu pintu ke pintu yang lain untuk meminjam uang. Ia membawa buku cokelat kecil dan mencatat nama setiap orang yang meminjamkan uangnya. Ia berjanji ke semua donor suatu hari akan melunasinya.
"Suatu hari nanti saya akan kembali mengetuk pintu dengan uang Anda," kata Guanghan seperti dilansir OddityCentral, Rabu (14/5/2014)
Selama 15 tahun berikutnya, Guanghan menabung setiap sen yang bisa ia kelola. Setelah ia mengumpulkan dalam jumlah yang layak, ia memutuskan untuk menepati janjinya. Ia berhasil membayar semua utangnya ke setiap rumah, kecuali empat keluarga yang sudah pindah dan tak bisa dihubungi. Namun, ia masih berencana melacak empat keluarga dan membayarnya kembali.
Guanghan merupakan petani dengan pendapatan rendah di Tingpang, Provinsi Zhejiang. Dia tinggal bersama istrinya di sebuah rumah dengan satu kamar tidur lusuh dengan hampir tidak ada furniture. Ia berhasil membayar semua pinjamannya itu ketika hampir tak mampu makan.
Sang istri, Ren Chun'ai, begitu mengagumi kegigihan suaminya. "Dia pria yang baik dan terhormat," katanya.
Selain menghemat uang, Guanghan menghabiskan seperempat abad untuk merawat istrinya. Meskipun kebaikan tetangga menyelamatkan hidupnya, Chin'ai lumpuh dari pinggang ke bawah sehingga Guanghan bangun setiap pagi untuk membersihkan dan memberikan makan.
Guanghan sudah menjalani rutinitas yang sama itu selama 24 tahun karena ia meyakini rumahnya akan hampa tanpa kehadiran istrinya.
Advertisement
Meski Guanghan sudah berhasil melunasi semua utangnya, ia tetap memiliki buku cokelat kecil sebagai pengingat masa-masa sulitnya. Ia ingin meninggalkan buku itu untuk anaknya sehingga mereka tak pernah lupa bagaimana orang baik menyelamatkan ibunya. "Jangan lupa berterima kasih," katanya.