Tolak Praktik Nepotisme, Mahasiswa Robohkan Pagar DPRD Lamongan

Anak dan keponakan bupati dipastikan terpilih menjadi anggota DPRD Lamongan. Begitu juga anak dan saudara Ketua DPRD.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Mei 2014, 02:41 WIB
Ilustrasi Demonstrasi (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Lamongan - Pagar Gedung DPRD Lamongan, Jawa Timur akhirnya roboh setelah aksi dorong oleh demonstran. Ratusan demonstran dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lamongan itu mengecam praktik nepotisme yang dilakukan Bupati Fadhli dan Ketua DPRD Makin Abbas.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Senin (12/5/2014), usai merobohkan pagar Kantor DPRD, unjuk rasa kemudian dilanjutkan ke Kantor Bupati Lamongan.

Kecaman terhadap praktik nepotisme ini cukup beralasan. Anak dan keponakan Bupati Lamongan yang maju dari Partai Demokrat dipastikan terpilih menjadi anggota DPRD Lamongan. Begitu juga anak Ketua DPRD Lamongan serta saudaranya yang maju dari PKB.

Para demonstran menolak keras dinasti politik karena dinilai akan memperburuk kinerja pemerintah maupun anggota DPRD Lamongan.

Sementara di Lombok, Nusa Tenggara Barat, ratusan pendukung caleg nomor urut 10 dari Partai Gerindra dapil NTB, Lalu Ahmad Ismail mengamuk di depan Kantor KPUD di Jalan Langko Mataram.

Mereka kesal karena tidak diizinkan masuk ke Kantor KPUD untuk menemui ketuanya. Dalam orasinya, massa meminta KPUD melakukan penghitungan ulang suara. Mereka meyakini, Ketua DPD Gerindra NTB telah memanipulasi perolehan suara caleg Gerindra.

Massa menuding suara caleg nomor urut 10 sengaja dialihkan ke nomor urut 1. Fakta itu berdasarkan bukti-bukti formulir C1 yang dikumpulkan tim pemenangan caleg Lalu Ahmad Ismail dari berbagai tempat.

Dari Kantor KPU mereka bergerak ke kantor DPD Gerindra NTB. Massa juga menyegel Kantor DPD Gerindra NTB dengan membentangkan spanduk berisi tuntutan agar Ketua DPD mereka dipecat. (Ado)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya