Liputan6.com, Singapura - Sempat menyandang status sebagai pelabuhan terbesar di dunia, Pelabuhan Singapura (Port of Singapore) akhirnya harus merelakan posisi puncak tersebut untuk Port of Shanghai, China. Meski tak lagi menduduki peringkat teratas tersebut, tapi Port of Singapore tetap bertahan sebagai pelabuhan terbesar kedua di dunia.
Pelabuhan Singapura yang kini mengelola 536,6 juta kargo merupakan bandara terbesar kedua di dunia. Bahkan pada 2012, untuk pertama kalinya sebanyak 30 juta truk besar melintasi pelabuhan tersebut.
Advertisement
Terminal-terminal pelabuhan tersebut berlokasi di Tanjong Pagar, Keppel, Brani, Pasir Panjang, Sembawang dan Jurong. Bayangkan saja, pelabuhan tersebut menjadi tempat singgah sekitar 140 ribu kapal angkutan barang setiap tahunnya dan mampu menghubungkan sebanyak 600 pelabuhan di dunia.
Salah satu infrastruktur kebanggaan Singapura itu dilengkapi 204 dermaga lengkap dengan fasilitas derek untuk bongkar muat barang. Pelabuhan Singapura itu memang menjalankan fungsi pengendalian perdagangan maritim yang menghubungkan banyak negara melalui jalur transportasi air.
Kini pelabuhan kelas dunia itu tengah melakukan perluasan yang akan rampung pada 2020. Berikut ulasan serta peran salah satu pusat perdagangan dunia, Port of Singapore seperti dikutip dari Ship Technology dan PSA Singapore Terminals, Selasa (13/5/2014):
Dibangun 1819
Port of Singapore dibangun sejak 1819
Port of Singapore dibangun dan telah beroperasi sejak 1819. Saat itu, pelabuhannya masih beroperasi secara gratis. Konsistensinya dalam melayani perdagagangan internasional membuat Port of Singapore telah menjadi pelabuhan tersibuk di dunia sejak 1982.
Bahkan kala itu, infrastruktur kebanggaan Singapura ini telah dilintasi sebanyak satu juga truk kontainer dari berbagai negara. Hingga saat ini pelabuhan tersebut telah membangun berbagai fasilitas dan sejumlah terminal guna melancarkan bisnisnya.
Pelabuhan tersebut tak pernah kenal sepi khususnya dari kargo dan barang. Kini, The Maritime and Port Authority of Singapore (MPA) bertanggungjawab atas pengembangan dan pertumbuhan di pelabuhan Singapura.
Advertisement
Terbesar ke-2 Dunia
Pelabuhan terbesar kedua dunia yang hubungkan 123 negara
Menyandang gelar terbesar kedua di dunia, pelabuhan tersebut mengelola satu per lima volume pengiriman barang di dunia melalui truk kontainer. Sejumlah terminal di pelabuhan tersebut mengelola 25,86 juta unit kontainer masing-masing sepanjang 20 kaki.
Tak hanya barang menjadi fasilitas bongkar muat barang, Port of Singapore juga menjadi pelabuhan bagi satu juta penumpang kapal pesiar per tahunnya. Bahkan rata-rata 130.575 kapal barang tiba di pelabuhan tersebut setiap tahunnya.
Fasilitas yang tersedia di pelabuhan tersebut termasuk terminal kontener, alat derek, gudang penyimpanan, sistem informasi, sistem transportasi inter-modal, dan tentu saja dermaga tempat kapal bersandar. Dengan seluruh fasilitas dan daya tampungnya, Port of Singapore mampu menghubungkan 600 pelabuhan yang tersebar di 123 negara dari berbagai pelosok dunia.
Maklum saja, jika Port of Singapore dianggap mampu menjadi pelabuhan yang mengendalikan pusat pengendalian perdagangan ke berbagai negara. Di Indonesia, Port of Singapore langsung terhubung dengan Pelabuhan Batam.
Peranan Port of Singapore
Fungsi-fungsi penting Port of Singapore
Sejumlah fasilitas dan layanan yang diberikan Port of Singapore memungkinkan pelabuhan tersebut untuk menampung ribuan kargo dan truk kontainer. Selain itu, gudang-gudang penyimpanan barang dan lahan pelabuhan yang luas dapat digunakan sebagai tempat penyimpanan, pengemasan, konsolidasi dan distribusi kargo.
Sekitar 80% truk kontainer yang tiba di Singapura pasti terlebih dulu melintasi pelabuhan besar tersebut. Port of Singapore bahkan memiliki terminal yang melayani tujuan khusus untuk produk-produk gas dan minyak.
Terdapat juga terminal khusus menampung produk baja dan semen. Tak tanggung-tanggung, pelabuhan berstandar internasional itu juga menyediakan terminal khusus mobil. Terang saja, pelabuhan itu memang menjadi salah satu pusat pengiriman mobil di kawasannya. (Sis/Ndw)
Advertisement