Lucunya, Saat Membuat Akun Email Pertama Kali

Pada zaman duduk di bangku kelas 2 SMA, waktu itu tahun 2002 internet bagi kami yang tinggal di sebuah kota kecil adalah sesuatu yang sangat

oleh Karmin Winarta diperbarui 13 Mei 2014, 17:07 WIB
Pengguna internet di dunia menghadapi ancaman yang disebabkan oleh celah keamanan bernama Heartbleed.

Citizen6, Jakarta
Pada zaman duduk di bangku kelas 2 SMA, waktu itu tahun 2002 internet bagi kami yang tinggal di sebuah kota kecil adalah sesuatu yang sangat “WAH”. Artinya, orang yang bisa mulai dari menghidupkan sampai mengoperasikan komputer saja sudah sesuatu hal yang hebat bagi kala itu. Apalagi sebuah rumah yang memiliki seperangkat monitor tabung lengkap dengan CPU yang besar diatas meja.

Internet pertama kali saya kenal ketika duduk di bangku kuliah semester I (satu). Dosen TI memberikan tugas dan hasilnya harus dikirimkan via e-mail kepada dosen tersebut. Karena tidak pernah kenal dengan apa itu namanya internet, saya jadi kelimpungan dan tidak tahu harus mencari bantuan dari siapa. Sementara deadline tugas makin hari makin dekat. Tanya punya tanya, akhirnya saya berhasil menemukan orang yang bisa membantu saya. Bukan seorang yang paham tentang komputer, tapi seorang teman yang sama butanya seperti saya tentang internet. Veronika, teman saya yang bisa membantu itu hanya belajar komputer secara teori saja di bimbingan belajarnya.

Bermodalkan buku catatan dengan nekat dan berusaha tampil pede agar tidak kelihatan ketidaktahuannya kami pun masuk ke sebuah warnet.

Singkat cerita, setelah duduk manis dan penuh gaya kami menghidupkan komputer dan begitu dihadapkan dengan desktop, kami mulai saling memandang satu sama lain.

Waktu itu kami ada 3 orang. Kami memandang desktop komputer dan bingung harus mulai dari mana. Apa yang harus kami lakukan. Dengan berbisik pelan-pelan malu terdengar orang lain yang duduk di sebelah kami, Veronika membuka catatannya dan membacakan perlahan-lahan langkah masuk kedalam internet.

Dengan canggung saya memutar-mutar mouse dan mengikuti arahan teman saya. “Kamu harus klik gambar ‘e’ yang itu..” tunjuknya pada sebuah logo berbentuk “e” berwarna biru.  Klik sekali tidak ada respon. Aku bingung, apa yang salah? Temanku menyuruhku untuk melakukan klik kanan dan pilih kata open.

Berhasil, kami sudah masuk dalam internet. Lalu apa yang harus kami lakukan selanjutnya? Temanku Veronika kembali bergelut dengan bukunya dan membaca langkah-langkah masuk ke dalam website Yahoo!mail untuk pembuatan e-mail.

Aku terus mengikuti langkah-langkah yang dibacakan, jika terjadi salah klik dan salah langkah dengan panik kami akan saling menyalahkan dan berusaha membaca pelan-pelan perintah komputer yang dikeluarkan dalam bahasa Inggris. Perlu diketahui, bahasa Inggris saya lumayan parah pada waktu itu. Jadi kami hanya bisa megap-megap dan menerka dari beberapa kata yang kami pahami artinya. Lalu dengan gaya sok tahu kami saling menerka bahwa si internet ingin begini atau begitu.

Tiba-tiba, layar computer menjadi putih dan hanya ada sebuah jam pasir yang terus berputar-putar tanpa henti di dalam monitor. Terang saja kami panik dan kemudian saling menyalahkan. Takut telah merusak properti pemilik warnet, daripada disuruh ganti rugi temanku kemudian memanggil abang warnet dan meminta bantuannya.

Akhirnya, abang warnet yang membuat e-mail saya dan memandu kami untuk menjawab setiap pertanyaan tentang data-data pribadi. Karena tidak tahu apa itu alamat email, maka yang terpikirkan oleh saya adalah logo kepala kerbau merah yang ada di sudut kanan atas keyboard komputer yang kami pakai saat itu untuk nama email saya. Alhasil alamat e-mail pertama saya adalah buffalo_lia@yahoo.com. Si abang tukang warnet cekikikan, karena saya tidak paham kenapa dia seperti itu saya ikut tertawa juga pada saat itu.

Namun sekarang saya sudah sangat terbiasa dengan internet dan komputer. Internet sudah seperti minum air bagi saya. Sudah menjadi kebutuhan dan banyak mempermudah pekerjaan. Kini berganti, saya akan heran dan bingung jika ada orang yang masih belum familiar dengan internet dan komputer. Saya sendiri bahkan memiliki blog pribadi, aktif di media social dan memiliki jaringan di website professional.

Tetapi sebagai seorang pengguna internet, tetap dalam penggunaannya harus tetap bijak dan tidak menjadi seorang yang anti social.  Terimakasih internet.

Pengirim:

Natalya Batubara
Twitter    : @yayaa_lie

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya keCitizen6@liputan6.com.

Mulai Selasa, 9 Mei  2014 sampai dengan 25 Mei 2014, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Pengalaman Pertama Berinternet". Ada 2 router DLink (DIR-605L) untuk 2 orang pemenang  dan 4 merchandise ekslusif dari Liputan6. com. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.  Program menulis bertopik kali ini disupport oleh @DlinkID

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya