Liputan6.com, London: Tottenham Hotspur memutuskan mengakhiri kerjasama dengan manajer Tim Sherwood lebih cepat pada hari Selasa (13/5/2014). Spurs mendepak Sherwood karena hubungannya dengan pemain kurang harmonis.
Sherwood sebenarnya baru menangani Spurs bulan Desember lalu. Mantan gelandang Tottenham itu dikontrak selama 18 bulan saat dipercaya menggantikan Andre Villas-Boas.
Namun, sejak Maret lalu, Sherwood sudah santer dikabarkan akan dipecat. Sherwood kerap membuat ulah dengan mengkritik pemainnya sendiri. Bahkan Sherwood sempat dikabarkan memukul salah seorang pemain Spurs usai laga melawan Liverpool.
"Kami menunjuk Tim pada pertengahan musim sebagai seseorang yang tahu betul mengenai pemain dan klub. Kami menyetujui kontrak 18 bulan dengan klausul pemutusan kontrak di akhir musim dan sekarang kami telah melaksanakan opsi tersebut," ungkap CEO Spurs Daniel Levy seperti diwartakan Sky Sports.
Setelah memecat Sherwood, Spurs kabarnya akan mempercayakan kursi kepelatihan kepada Louis van Gaal. Levy konon sudah bertemu langsung dengan Van Gaal, yang juga dibidik oleh Manchester United.
Spurs Resmi Pecat Sherwood
Sherwood sebenarnya baru menangani Spurs bulan Desember lalu.
diperbarui 13 Mei 2014, 19:49 WIBTim Sherwood (theguardian.com)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
DPP PDIP Ungkap Ada Upaya Ganggu Stabilitas Internal Partai Jelang Kongres
Sederet Capaian PTPN Group di Sektor Kelapa Sawit
Libur Nataru, Kapolri Imbau Masyarakat Tak Paksakan Berkendara Saat Lelah
Imbas PPN 12%, Sejumlah Hotel Bakal Gulung Tikar
Jelang Nataru 2025 Dirjen Ketenagalistrikan Tinjau PLTU Kaltim Teluk
Nico Williams Masuk Radar Manchester United, Solusi Pengganti Marcus Rashford?
Indosiar Kumpulkan Para Artis yang Menjadi Pejabat Publik di Perayaan HUT ke-30
Fungsi Obat Domperidone: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping
Kandungan Nutrisi, Manfaat, dan Olahan Labu Siam Lezat yang Wajib Dicoba
KAI Logistik Perkuat Dukungan Kemandirian UMKM, Begini Caranya
PLN Proyeksi Konsumsi Listrik Turun 16% Saat Libur Nataru
PPN 12 Persen Jadi Senjata Pemerintah Perkuat Fondasi Ekonomi, Benarkah?