Iming-iming Bagi Ilmu Pelet, Pedagang Mainan Cabuli Puluhan Bocah

Bila calon korban tertarik, pelaku akan mengatakan ilmu itu baru bisa diperoleh setelah menjalani ritual tertentu.

oleh Idhad Zakaria diperbarui 14 Mei 2014, 06:08 WIB
Ilustrasi Pencabulan (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Cilacap - Aparat Kepolisian Resor Cilacap, Jawa Tengah, menangkap Han (43) pedagang mainan anak-anak keliling di Desa Kutabima, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Ia diduga terlibat pelecehan seksual terhadap 26 bocah SD dan SMP. Pelaku memperdaya para korbannya dengan mengiming-imingi mereka ilmu pengasihan atau pelet serta tenaga dalam.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Cilacap Ajun Komisaris Polisi Agus Puryadi mengatakan, aksi pencabulan tersebut dilakukan pelaku yang merupakan warga Desa Waru, Kecamatan Bantar Kawung, Kabupaten Brebes terhadap siswa-siswa sekolah di Desa Kutabima Kecamatan Cimanggu, Cilacap. Wilayah tersebut memang saling berbatasan.

"Modus yang digunakan tersangka untuk menjerat korbannya, awalnya dengan menawarkan dagangan mainan di sekolah-sekolah. Selain itu, para korban juga diiming-imingi ilmu pengasihan. Dengan modus itu, kemudian tersangka mencabuli korbannya," papar Agus.

Jika para calon korbannya tertarik, pelaku akan menyampaikan bahwa ilmu tersebut baru bisa diperoleh setelah menjalani ritual tertentu. "Ritual itu hanya sebagai alasan untuk mencabuli para korbannya yang semuanya laki-laki," ujar Agus.

Sebelum diamankan polisi, tersangka nyaris menjadi sasaran amuk massa. Para orangtua korban yang marah setelah mengetahui anaknya menjadi korban, berupaya melampiaskan kekesalannya dengan menghakimi pelaku. Namun, aparat kepolisian yang mengetahui hal itu langsung mengamankan tersangka.

Korban pertama, AP (15) menuturkan, awalnya pelaku mengajak dia pergi ke daerah asalnya di Desa Waru dengan iming-iming akan diberi kekuatan tenaga dalam oleh pelaku dengan memasang susuk di bagian punggung korban.

Setelah melakukan tindakan asusila tersebut, pelaku memasang susuk berupa benda kecil berwarna bening mirip seperti kaca di bagian punggung belakang korban dengan cara dibedah dengan menggunakan silet yang telah dipersiapkan sebelumnya.

"Setelah dipasang susuk, saya diminta pelaku membawa teman yang lain untuk jadi korban berikutnya. Kalau semua korban, mungkin sudah ada lebih dari 40 anak," ungkap AP.

"Kami masih memeriksa secara intensif pelaku. Sebab kuat dugaan masih banyak anak-anak lainnya yang jadi korban kebejatan pelaku," kata Kapolres Cilacap Ajun Komisaris Besar Andry Triaspoetra.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya