Jero Wacik Ikut Arahan Presiden Soal Kebijakan Strategis

Menteri ESDM, Jero Wacik menuturkan, soal penggabungan usaha Badan Usaha Milik Negara sebaiknya diputuskan pemerintah baru.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 14 Mei 2014, 15:42 WIB
Jero Wacik dan Panglima TNI menggelar konferensi pers usai pertemuan berlangsung (Liputan6.com/ Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menilai, kebijakan strategis untuk perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjelang akhir masa pemerintahan kurang tepat.

"Mau merger, mau nggak yang penting harus baik bagi negara. Jangan membuat kebijakan seperti itu  menjelang pemilihan presiden. Jika sekarang tidak baik," ujar Jero, usai menghadiri rapat koordinasi Gubernur dan Bupati dari kawasan geopark di Kantor Kementerian ESDM,  Rabu (14/5/2014).

Ia menyetujui arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang melarang menterinya untuk tidak mengambil langkah stratengis yang berpengaruh ke masyarakat.  "Pak presiden memberikan arahan saya setuju menjelang pemilu seperti ini janganlah merger-mergeran," kata Jero.

Jero menambahkan, untuk mengambil keputusan strategis tidak boleh terburu-buru. Hal itu karena bisa menimbulkan kecurigaan di masyarakat dan sebaiknya hal tersebut diserahkan ke pemerintahan baru. "Nantilah pemerintahan baru, kalau sekarang jangan-jangan?. Kalau bisa janganlah," pungkasnya.

Sebelumnya Menteri BUMN Dahlan Iskan dikabarkan melayangkan instruksi kepada PT Pertamina untuk melepaskan anak usahanya PT Pertamina Gas (Pertagas) kepada PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (Pew/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya