Liputan6.com, Jakarta - Tindak kejahatan di Flyover atau Jembatan Layang Pasar Rebo, Jakarta Timur, saat ini sudah sangat meresahkan. Pelaku kejahatan tak segan melukai korban yang kebanyakan warga yang sedang asyik memadu kasih. Nyawa pun dapat melayang.
Melihat fenomena ini, Pemerintah Kota Jakarta Timur akan menyiapkan imbauan dan larangan bagi warga dan pedagang. Sebab, disinyalir hal itu menjadi pemicu utama terjadinya tindak kejahatan.
"Kita akan bahas dalam rapat koordinasi dengan Dinas Perhubungan. Apakah nanti diimbau atau dibuat rambu khusus dilarang pacaran dan berjualan di lokasi itu," kata Walikota Jakarta Timur Krisdianto di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (14/5/2014).
Menurut Krisdianto, terjadinya tindak kejahatan lebih disebabkan tidak patuhnya warga dan pedagang yang tetap saja beraktivitas di jembatan layang. Padahal, pelaku kejahatan sangat mungkin melakukan aksinya saat kondisi sepi.
"Kriminalitas itu terjadi karena ada kesempatan dan peluang dari pelaku kejahatan. Mungkin pelakunya saat itu sedang lewat, kemudian dia lihat ada orang pacaran dan kondisinya juga sepi, dimanfaatkan peluang dan kesempatan itu," tambahnya.
Pihaknya akan meminta Satpol PP untuk melakukan pengawasan di jembatan layang yang dianggap rawan. Misalnya Jembatan Layang Klender. "Satpol PP dan Polisi minimal dapat mengontrol. Paling tidak dapat melakukan pengawasan. Untuk sanksinya apa, nanti kita tentukan," ujar Krisdianto.
Beberapa waktu belakangan, setidaknya ada 3 perampokan menyasar ke warga yang sedang berada di Jembatan Layang Pasar Rebo. Tak hanya luka bacok yang dialami, korban bahkan ada yang meninggal.
Muchlis dan kekasihnya Iin, Senin, 10 Maret 2014, sekitar pukul 21.00 WIB dirampok saat tengah memadu kasih di jembatan. Pelaku yang semula menanyakan alamat rumah sakit malah meminta sejumlah uang dan ponsel pada Muchlis. Muchlis mengalami luka bacok di kepala sedangkan kekasihnya selamat. Sementara, pelaku langsung kabur.
Supono (36) bernasib lebih parah. Dia juga dirampok di jembatan tersebut, Sabtu, 4 Mei 2014. Supono tewas akibat luka sabetan clurit di bagian dada dan perut sebelah kirinya yang dilayangkan pelaku. Pelaku mengambil uang dan telepon genggamnya.
Terakhir, Ari Winata (21), tewas dibacok saat sedang berpacaran dengan kekasihnya Shinta, Selasa, 13 Mei 2014 dini hari. Awalnya, pelaku mengambil tablet milik Shinta. Tapi, pelaku meminta uang pada Ari. Karena tidak kunjung diberikan, pelaku lalu membacok paha kanan Ari. Ari tewas karena kehabisan darah.
Perampokan Marak, Jangan Nongkrong di <i>Flyover</i> Pasar Rebo
Pelaku kejahatan tak segan melukai korban yang kebanyakan warga yang sedang asyik memadu kasih.
diperbarui 15 Mei 2014, 03:40 WIBAdvertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
10 Tafsir Mimpi Monyet, Simbol Kecerdasan hingga Kehidupan yang Tidak Teratur
VIDEO: Hakim Bebaskan Pemelihara Landak Jawa, Nyoman Sukena
Saksikan Sinetron Naik Ranjang Jumat 20 September 2024 Pukul 20.00 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Sektor Industri Hadapi Tantangan Besar dalam Beradaptasi, Apa Solusinya?
Mengatasi Kerinduan, Ini 8 Sikap yang Dapat Membantu Anda Move On
6 Potret Annisa Pohan Pakai Kebaya ketika Dampingi AHY, Aura Makin Terpancar
Fokus : Diguncang Gempa, Warga Desa Sangowo Barat Morotai Mengungsi ke Gunung
Cak Imin: Soal Kabinet, Kami Pasrahkan kepada Pak Prabowo
VIDEO: Heroik, Pria Ini Pilih Lindungi Pembonceng Dibanding Pertahankan Motor Saat Dibegal di Medan
Nino Ran Menikah dengan Dhabitannisa Auni
3 Petinggi Waskita Jadi Tersangka Korupsi Proyek LRT Sumsel, Kerugian Negara Rp1,3 Triliun
5 Jenis Makanan yang Mengancam Kecerdasan Otak, Baiknya Harus Dihindari