Liputan6.com, Jakarta Indonesia berkomitmen bersama dengan Australia dan Timor Leste melaksanakan program aksi strategis untuk mengelola wilayah Arafura and Timor Seas (ATS) secara berkelanjutan.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C Sutardjo mengatakan, program tersebut terdiri atas serangkaian usulan kerjasama meliputi isu Illegal Unreported and Unregulated (IUU) Fishing, pencemaran laut, juga dampak pada perubahan iklim.
"Dalam pelaksanannya, ketiga negara akan mengintegrasikan nilai-nilai ilmiah lingkungan ke dalam proses pengambilan keputusan dan mempromosikan pemanfaatan sumber daya laut dan pesisir yang berkelanjutan di wilayah ini," katanya dalam siaran pers, Jakarta, Jumat (16/5/2014).
Sharif juga menyatakan akan menghormati perjanjian internasional dan mempertimbangkan pola perikanan yang bertanggung jawab. Hal tersebut dilakukan guna mengantasipasi kecenderungan degradasi pada habitat laut dan kualitas lingkungan sebagaimana kode etik internasional untuk perikanan yang bertanggung jawab (code conduct for responsible fisheries).
Ia menjelaskan potensi Laut Arafura dan Timor sangat mendukung perekonomian nasional. Wilayah tersebut mendukung hampir 50% jumlah udang yang ditangkap di alam dan 20% dari semua ikan demersal di Indonesia.
Namun demikian, ia mengaku permasalahan Laut Arafura tak berbeda dengan permasalahan laut di belahan dunia manapun yaitu IUU Fishing.
Menghadapi masalah tersebut, pihaknya mengatakan telah meluncurkan rencana program pengelolaan berbasis ekosistem.
"Kementerian Kelautan dan Perikanan telah meluncurkan rencana pengelolaan perikanan untuk wilayah pengelolaan perikanan Laut Arafura dengan pendekatan pengelolaan perikanan berbasis ekosistem sebagai alat pengelolaan sumberdaya,"ujar dia. (Amd/Gdn)
Tiga Negara Berkomitmen Mengelola Laut Arafura dan Timor
Permasalahan Laut Arafura tak berbeda dengan permasalahan laut di belahan dunia manapun yaitu Illegal Unreported and Unregulated Fishing.
diperbarui 16 Mei 2014, 10:08 WIBNelayan kota Tapaktuan mencari ikan di pesisir pantai Samudera Hindia, Aceh Selatan, Potensi laut Aceh Selatan dengan luas 174 km garis pantai diprediksi mencapai 25 ribu ton/tahun.(Antara)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
KPU Jakarta Ungkap Kepulauan Seribu Jadi Partisipasi Pemilih Tertinggi di Pilkada 2024
Bareng Pelita Jaya, Intip Momen Perayaan Ultah Mainaka Bakrie yang Penuh Keseruan
Bos Jalan Tol Jusuf Hamka Borong 150 Unit Aletra L8 EV di GJAW 2024
Lagi, KAI Commuter Blacklist Pelaku Pelecehan Seksual di KRL
Dzikir Boleh di Mana Saja, Asal Jangan Tempat Ini Kata Buya Yahya
6 Potret Kejadian Apes Menimpa Hewan Ini Lucu tapi Bikin Kasihan
Bunda Corla Marah di Gift Ayam Mukanya Ketutup, Bikin Ngakak Warganet
Mengapa Hari Aids Diperingati Setiap Tanggal 1 Desember? Begini Sejarahnya
Hari AIDS Sedunia 2024, Kenali Bedanya HIV dan AIDS serta Cara Penularannya
Profil Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM yang Disorot Terkait Larangan Ojol Pakai Pertalite
Negara Hadir di Kutai Kartanegara, Begini Kebijakan Pemkab Terkait Pendirian Rumah Ibadah
Kate Middleton Ajak Masyarakat Berempati dan Mengakhiri Stigma dalam Pekan Kesadaran Kecanduan