Liputan6.com, Jakarta Pertumbuhan ekonomi China dalam sepuluh tahun terakhir tak perlu diragukan lagi. Perkembangan laju pertumbuhan ekonomi China selama ini merupakan yang paling signifikan dalam sejarah ekonomi dunia.
Bahkan karenanya, lembaga keuangan International Monetary Fund (IMF) memprediksi negara-negara Asia akan semakin bergantung pada kondisi ekonomi China. Meski demikian, hanya satu negara yang pasar ekspornya terbukti tidak bergantung pada China, yaitu Indonesia.
Seperti dikutip dari ecns.cn, Jumat (16/5/2014), dalam laporannya, IMF mengungkapkan, pergerakan sebagian negara Asia akan bergantung pada kondisi perekonomian China dibandingkan pada Jepang yang tergolong sebagai negara maju.
Dalam laporan bertajuk Regional Outlook for Asia and Pacific, IMF membandingkan seberapa besar ketergantungan ekspor 11 negara di kawasan Asia terhadap Jepang dan China. Perbandingan tersebut dilakukan pada 1995 dan 2012.
Hasil analisanya menunjukkan, pada pertengahan 1990-an, 11 negara Asia sangat bergantung pada Jepang sebagai pasar ekspornya. Tapi pada 2012, 10 negara lebih bergantung pada China, kecuali satu negara yaitu Indonesia.
Malaysia misalnya, telah mengirim seperempat komoditas ekspornya ke Jepang pada 1995, porsi tersebut berkurang menjadi hanya 6% pada 2012. Pada saat yang sama, jumlah ekspornya ke China justru meningkat hingga 10%.
Pengalihan minat ekspor negara-negara Asia ke China juga telah menjadi pemicu tumbuhnya produk domestik brutonya (PDB) negara tersebut secara signifikan. Pada 1995, PDB China tercatat sekitar 6 triliun yuan. Tapi pada 2012, PDB China melonjak hingga 50 triliun yuan.
Sementara Jepang masih terjebak dalam laju pertumbuhan yang stagnan akibat melambungnya harga-harga perumahan. Lemahnya langkah-langkah pemerintah Jepang dalam membuat kebijakan telah membuat negara tersebut gagal untuk keluar dari jeratan krisis.
IMF menyimpulkan, pengaruh China pada perekonomian negara-negara Asia akan menjadi tantangan baru bagi Amerika Serikat dan Jepang. Meski demikian, China masih menghadapi tantangan yang sama yaitu meningkatnya harga properti. (Sis/Gdn)
Ekspor Negara-Negara Asia Bergantung ke China, Kecuali Indonesia
Malaysia mengirim seperempat komoditas ekspornya ke Jepang pada 1995, porsi tersebut berkurang menjadi hanya 6% pada 2012.
diperbarui 16 Mei 2014, 11:24 WIBAdvertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Livoli Divisi Utama 2024: Putri Bank Jatim dan TNI AU Electric Bidik Kemenangan di Putaran Kedua Final Four
Ketum PSI Gerilya Politik Jelang Pencoblosan Pilkada 2024, Kampanyekan Paslon di Kalteng
Acara Cek Sound Horeg Pasangan Ali-Ali Dihadiri Ribuan Pendukung
Jon Jones Tegaskan Tidak Akan Pensiun usai Kalahkan Stipe Miocic di UFC 309
Ridwan Kamil ke Pramono: Gubernur Paling Brutal Penggusurannya Pak Ahok
Pernyataan Pamungkas Dharma-Kun di Debat Ketiga Pilgub Jakarta 2024
Tutup Debat Pilkada Jakarta 2024, Ridwan Kamil Siap Selalu Belajar dan Jadi Pemimpin Adil
Pramono Anung Satukan Ahokers dan Anak Abah Anies Demi Bangun Jakarta
Saling Bersahutan, Pramono Anung-Rano Karno Tutup Debat Pilkada Jakarta 2024
Ridwan Kamil: Pemimpin Itu Harus Adil, Bagus Dipertahankan yang Belum Dihadirkan
Polisi Ajak Warga Desa Lawan Golput saat Pilkada dan Jauhi Judi Online
Sindiran Pedas Ustadz Das'ad Latif tentang Memakmurkan Masjid, Megah tapi Sepi Jamaah