Warga Nigeria Perangi Boko Haram, 200 Orang Tewas

Insiden ini merupakan puncak kemarahan warga atas aksi penculikan Boko Haram terhadap 200 gadis.

oleh Rizki Gunawan diperbarui 16 Mei 2014, 10:09 WIB
Boko Haram

Liputan6.com, Abuja - Presiden Nigeria Goodluck Jonathan menegaskan pihaknya tidak akan memenuhi penawaran negosiasi dari Boko Haram untuk menukar 200 gadis yang diculik dengan para tahanan yang berasal dari kelompok militan itu.

Penawaran ditolak, Boko Haram melancarkan serangan ke sejumlah desa dan kota di Nigeria. Sejumlah rumah, bank, dan kantor polisi dibakar hingga memicu korban jiwa.

Warga Nigeria pun tak tinggal diam. Lantaran militer pemerintah dinilai gagal mengamankan, mereka membentuk pasukan bersenjata untuk menumpas kelompok Boko Haram.

Para warga di Menari, Tsangayari dan Garawa bersiaga di wilayah mereka untuk memerangi Boko Haram. Pertempuran sengit pun terjadi hingga mengakibatkan lebih dari 200 orang tewas.

"Warga melawan kelompok Boko Haram. Hingga pertempuran terjadi," ujar saksi mata, seperti dimuat CNN, Jumat (16/5/2014). Sebelum bentrokan terjadi, para penduduk dimigrasi ke wilayah yang lebih aman.

Selain ada yang bermigrasi, penduduk dari wilayah lain datang ke area bentrokan untuk membantu melawan Boko Haram. Motor, mobil, serta persenjataan dikerahkan penduduk untuk melawan kelompok ekstremis tersebut.

Seorang anggota Dewan di Borno mengaku dirinya mendapat informasi bahwa insiden terburuk terjadi di Distrik Kalabalge, yang mengakibatkan sedikitnya 200 anggota Boko Haram tewas. Jumlah korban dari pihak warga Nigeria sejauh ini belum diketahui.

Warga setempat menuturukan dirinya melihat lebih dari 100 mayat bergelimpangan di Tsangayari akibat bentrokan antara warga dan Boko Haram. Menurut dia, banyak jasad yang merupakan anggota Boko Haram.

"Kelompok (Boko Haram) itu kalah. Ini yang kedua kalinya kelompok itu kalah berperang dengan warga setempat. Sebelumnya pernah terjadi pada April," ujar warga yang tak disebutkan namanya itu.

Insiden ini merupakan puncak kemarahan warga atas aksi penculikan Boko Haram terhadap 200 gadis. Hingga kini, sudah sebulan berlalu, ratusan siswi itu belum dibebaskan. Pemerintah Nigeria mengerahkan militer dan Amerika Serikat menurunkan drone atau pesawat mata-mata tak berawak untuk mencari para korban. (Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya