Liputan6.com, New York Wanita Amerika Serikat makin populer memilih menunda memiliki anak demi kariernya. Padahal, di balik penantian itu ada risiko kesehatan.
Seorang Ginekolog di Columbia Presbyterian Medical Center, New York City, Dr Lynn Simpson, menjelaskan wanita yang lebih tua rentan mengalami diabetes, tekanan darah tinggi, dan obesitas. Ia mengatakan, kondisi tersebut merugikan kesehatan yang mempersulit kehamilan serta beirisko untuk kesehatan ibu dan anak.
Wanita yang memiliki anak pertamanya setelah usia 35 tahun umumnya lebih emosional dan secara finansial sudah siap membesarkan anak-anaknya. Tapi, wanita tersebut cenderung mengalami komplikasi selama kehamilan.
Centers for Disease Control melaporkan bahwa jumlah perempuan yang memiliki anak pertama di usia 35-39 tahun meningkat sekitar dua per 1.000 pada tahun 1970 menjadi 11 per 1.000 pada 2012. Begitu pula perempuan yang memiliki anak antara 40-44 juga jumlahnya meningkat.
Sementara itu, Dr Rebecca Starck, Ketua Departemen obstetrics and gynecology di Cleveland Clinic kepada Time menjelaskan, kesempatan memiliki anak dengan cacat lahir genetik juga meningkat dengan bertambahnya usia.
"Wanita sehat berusia 40 tahun bisa mengurangi risiko kehamilan dibandingkan usia 28 tahun," kata Starck, Senin (19/5/2014).
Itu semua bisa dilakukan apabila wanita mempertahankan praktik hidup sehat dengan makan yang benar, berolahraga, dan menghindari stres.
Perempuan yang khawatir bisa meningkatkan risiko cacat lahir bisa melakukan tes genetik. Apabila tes menunjukkan positif mengalami masalah genetik, maka segeralah melakukan persiapan dan konseling.
Selain menunda kehamilan bisa merugikan, ada pula nilai plusnya. Para ibu dalam kondisi ini lebih stabil memulai sebuah keluarga dan lebih sadar dengan apa yang dihadapinya. Mereka lebih siap untuk tantangan baru di masa depan.
"Meskipun kami melihat mereka lebih hati-hati, kami tak ingin orang takut mereka benar-benar tak bisa dan tak boleh hamil setelah usia 35 tahun. Ini bukan risiko mutlak, ini risiko relatif," kata Starck.
Advertisement