Jokowi Jawab Kekhawatiran Jika Golkar Ikut Koalisi PDIP

Jokowi mengaku sejak awal melakukan penjajakan dengan Partai Golkar, dirinya menawarkan bentuk koalisi tanpa syarat.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 16 Mei 2014, 18:32 WIB
Jokowi_ARB (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Arah koalisi Partai Golkar tampaknya akan berlabuh kepada PDIP untuk bersama-sama mengusung Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2014. Hal itu terlihat dari pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang mengaku telah cocok dan mengaku secara pribadi mendukung Jokowi sebagai calon presiden.

Namun, rencana merapatnya Partai Golkar mendapat kritik seorang aktivis dari YLBHI. Dalam pertemuan di Kantor Pengacara Adnan Buyung Nasution hari ini, aktivis tersebut mengatakan bila dukungan Golkar akhirnya berlabuh ke PDIP, ia takut Jokowi tak akan mampu menuntaskan berbagai kasus yang mengendap pada masa Orde Baru.  

Terkait kekhawatiran itu, Jokowi mengaku pihaknya tak akan menolak permintaan koalisi Partai Golkar, walaupun selama 10 tahun partai itu berada di kabinet SBY dan merupakan partai warisan Orde Baru.

‎"Kita tidak bisa begitu, kita ini supaya dilihat oleh masyarakat jangan jumawa. Jangan mentang-mentang di urutan 1 terus ada yang lain mau gabung, kita bilang ndak...ndak... Ya, tidak boleh seperti itu," ucap Jokowi di Kantor Pengacara Adnan Buyung Nasution di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Jumat (16/5/2014).

Gubernur DKI Jakarat ini justru menilai dirinya sangat terbuka dan tidak pernah menutup diri untuk partai manapun. Tak hanya membuka diri, dia pun mengaku dirinya dan PDIP juga mendatangi tiap partai setelah Pileg 2014 guna penjajakan koalisi.

"Mestinya setelah diumumkan jadi partai nomor 1, kita yang banyak didatangi, tapi kan ini tidak. Kita kok yang datangi partai lain, pertama Nasdem, PKB, ke Partai Golkar. Ini menunjukkan kita terbuka dan tidak menolak partai manapun untuk bergabung," ucapnya.

Jokowi pun mengaku sejak awal melakukan penjajakan dengan Partai Golkar, dirinya menawarkan bentuk koalisi tanpa syarat yang juga menjadi syarat bagi Partai Nasdem dan PKB yang telah lebih dulu menjadi mitra koalisi. ‎

‎"Dari awal (dengan Partai Golkar) kita menunjukkan kerja sama tanpa syarat. Tapi banyak nggak percaya, ya itu terserah. Saya tidak mau bicara menteri, bicara cawapres. Tidak. Sama seperti ke Nasdem dan PKB. Banyak yang bilang, nggak akan mungkin mau, Pak? Nyatanya Nasdem dan PKB mau," ucapnya.

Lantas, apakah Partai Golkar juga menerima koalisi tanpa syarat yang diajukan oleh Jokowi? Mantan Walikota Surakarta itu belum bisa memastikan. "Arahnya seperti itu," ujarnya. (Yus)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya