Suara Golkar Tak Capai Target, Ical: Saya Mohon Maaf

Ical mengatakan, dengan perolehan 14,75% suara, maka Golkar hanya mendapat 91 kursi di Parlemen.

oleh Oscar Ferri diperbarui 18 Mei 2014, 12:18 WIB
Aburizal bakrie berkampanye di Banyumas (Idhad Zakaria)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) ke-VI partai beringin. Dalam sambutannya, Ical menyinggung mengenai perolehan suara Golkar dalam Pemilu 9 April lalu.

Ical mengatakan, dengan perolehan 14,75% suara, maka Golkar hanya mendapat 91 kursi di Parlemen. Meski perolehan suara itu merupakan peningkatan dari Pemilu 2009, namun jumlah kursi yang didapat menurun. Sebab, pada periode sebelumnya Golkar mendapat jatah 106 kursi di DPR.

Ical mengakui, perolehan tersebut masih jauh dari target yang dicanangkan Golkar sebelum Pileg, yakni 30% suara. Dengan tidak terpenuhinya target tersebut, Ical menyatakan dirinya adalah orang yang paling bertanggung jawab di Partai Beringin.

"Dengan besar hati harus kita akui bahwa hasil akhirnya memang tidak sesuai dengan harapan kita semula. Dan untuk itu, sebagai Ketua Umum, saya menyatakan bertanggung jawab sepenuhnya," kata Ical dalam sambutannya di Jakarta Convention Centre, Jakarta, Minggu (18/5/2014).

Ical juga tak mau menyalahkan pihak lain dengan perolehan suara Golkar yang tak capai target tersebut. Orang yang pantas disalahkan atas hasil tersebut, tambah Ical adalah ketua umum partai yang mana saat ini diemban dirinya. Untuk itu, dia meminta maaf atas kegagalan Golkar dalam Pileg 2014 lalu tersebut.

"Saya adalah pimpinan tertinggi partai kita, dan karenanya saya adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas segala kekurangan yang ada. Untuk itu, di hadapan saudara-saudara semua, saya menyampaikan permohonan maaf dari hati saya yang terdalam," ujar Ical.

Golkar, lanjut Ical, sejak era reformasi mengalami tren perolehan suara yang menurun. Yaitu 24% pada Pemilu 1999, menjadi 21% pada Pemilu 2004, kemudian merosot lagi menjadi 14,5% pada Pemilu 2009.

"Kita dapat berkata bahwa untuk pertama kalinya dalam pemilu di masa reformasi, suara rakyat bagi Partai Beringin tidak lagi terus menurun," ucapnya.

Karena tak ingin dicap sebagai biang keladi kegagalan partai Orde Baru tersebut, Ical sedikit membela diri. Ical mengaku, telah berhasil menghentikan tren buruk Golkar dalam setiap Pemilu pascareformasi.

"The historical decline has been arrested. Kita sudah berhasil menghentikan tren sejarah yang terus menurun tersebut," ungkap Ical.

Perolehan suara Golkar dalam Pemilu 2014 ini, ungkapnya, naik 0,70% dari Pemilu 2009. Meski begitu, Ical mengakui, peningkatan itu masih relatif kecil.

"Saya ingin mengajak kita semua untuk melihat satu sisi baik serta sebuah pencapaian yang sebenarnya bermakna sangat positif," tukas Ical.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya