Liputan6.com, Jakarta Jagad film nasional kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya. Sutradara Arizal menghembuskan nafas terakhir pada Minggu (18/5/2014) pada pukul 11.00 WIB.
Kabar ini antara lain disampaikan oleh pengamat film Yan Widjaya lewat akun Twitter-nya. "Innalillahi sineas ARizal, Minggu 18Mei 2014 pkl 11. RmhDuka Perum Kranggan Permai, Jl Borobudur10, JatiSampurna Bekasi idmakamkan sore ini," tulis Yan.
Advertisement
Dalam biodata di situs filmindonesia.or.id Arizal disebut lahir di Airmolek (Riau) pada 11 Januari 1943. Arizal pernah menjadi penulis cerpen, karikatur dan wartawan sebelum terjun ke film. Debut pertamanya sebagai astrada dalam film "Kabut Bulan Madu" (1972), produksi PT Sarinande Film. Ia baru dipercaya oleh PT Surya Indonesia Medan Film dalam "Senyum Dan Tangis" (1974) yang skenarionya ditulis sendiri.
Filmnya yang lain, "Setulus Hatimu" (1975) meraih piala Citra pada Festival Film Indonesia 1975 dan Festival Film Asia 1975, untuk aktris utama Yenni Rachman. Sebagian filmnya selalu menyedot banyak penonton. "Pintar Pintar Bodoh" dan "Maju Kena Mundur Kena" adalah film yang paling laku, masing-masing pada 1981 dan 1983. "Segi Tiga Emas" (1986) dan "Dendam Membara" (1988) sukses dalam peredarannya di luar negeri.
Meski sudah membesut film drama hingga laga, Arizal lebih dikenal sebagai sutradara film komedi. Sejumlah film Warkop DKI lahir dari tangan dinginnya. Film komedi yang ia sutradarai antara lain "Saya Duluan Dong" (1994), "Pencet Sana Pencet Sini" (1994), "Gara-gara" (1993), "Mumpung Ada Kesempatan" (1993), dan "Tahu Beres" (1993).
Lebih lanjut, Yan Widjaya menulis Arizal setidaknya sudah membuat 60-an judul film dan sinetron. Selain film-film komedi Warkop DKI, ia juga turut melahirkan sinetron komedi era 1990-an seperti "Gara-gara", "Jin dan Jun", serta "Tuyul dan Mbakyul".
(ade)