Liputan6.com, Jakarta - Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat mengapresiasi program food estate atau lumbung pangan yang digagas Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyediakan kebutuhan pangan nasional. Menurutnya, pembangunan food estate mampu membawa multiplier effect atau efek berganda yang luar biasa.
Salah satu multiplier effect yang disebutkan Ben Bahat adalah terbukanya akses jalan menuju proyek food estate. Hal tersebut tentunya memudahkan mobilisasi masyarakat sekitar.
Baca Juga
Advertisement
Selain terbukanya akses jalan, Ben Bahat menerangkan bahwa proyek food estate juga mampu menggerakkan perekonomian masyarakat. Kehadiran food estate dapat menghidupkan mesin Badan Usaha Milik Desa (BUMDES).
“Tentu multiplier effect-nya luar biasa. Tadi saya cerita, yang tidak mungkin digarap, digarap, mulus, lebar. begitu juga pergerakan ekonomi kerakyatan lainnya. BUMDES, semua usaha milik desa semua hidup di sekitar ini,” ucap Ben Bahat dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (21/10/2022).
Dua kabupaten di Kalimantan Tengah (Kalteng) ditunjuk sebagai sasaran proyek food estate oleh Presiden Jokowi. Lokasinya ada di Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau.
Bupati Kapuas dua periode ini bersyukur wilayahnya dipercaya menjadi sasaran proyek food estate. Ben Bahat mengucapkan terima kasih atas kehadiran food estate yang terbukti banyak membawa manfaat untuk masyarakat, terutama di daerahnya.
“Kita bersyukur, kita berterima kasih kepada pemerintah pusat, khususnya Bapak Presiden yang telah menetapkan kawasan food estate di dua kabupaten ini,” kata Ben Bahat menandaskan.
Luncurkan Food Estate Mangga di Gresik
Tak hanya di Kapuas, Presiden Jokowi juga meluncurkan lumbung pangan (food estate) di Kecamatan Penceng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Senin (22/8). Dalam peluncuran itu, ada 1.000 hektare lahan yang ditanami mangga.
"Hari ini saya berada di Kabupaten Gresik untuk melakukan penanaman mangga kurang lebih total 1.000 hektare di 4 kecamatan," kata Jokowi di Gresik seperti dilihat dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin (22/8).
Jokowi ingin baik embung dan food estate bisa terintegrasi. Masyarakat dan pihak swasta juga bisa sama-sama bergerak.
"Dan kita harapkan ini food estate ini ada yang milik rakyat ada yang milik swasta, dan kita ingin itu terintegrasi dengan embung yang dibangun di sini, ada embungnya, ada food estatenya, masyarakat bisa dapat swasta juga bisa bergerak," katanya.
Kepala Negara berharap, penanaman mangga ini bisa berbuah 3 tahun kemudian. Setelahnya, bisa di ekspor ke belahan dunia.
"Yang kita inginkan adalah produksi ini, biji, tanam sekarang nanti bisa berbuah kira-kira 3 tahun sebagian diekspor, sebagian untuk keperluan domestik karena permintaan mangga untuk ekspor itu sekarang masih kurang ke Timur Tengah, China, ke Jepang, Eropa saya kira banyak permintaan," tuturnya.
Menurutnya, penanaman mangga hanya dilakukan di Kabupaten Gresik. Namun, di kabupaten lain yang memiliki kondisi lahan marjinal yang cocok untuk menanam mangga.
"Dan saya senang kelihatan yang sudah tertanam di sini, manajemennya sudah baik dan kita harapkan nanti juga ada pendampingan, QC, quality control dari buyernya sehingga level kualitasnya akan naik," tukas Jokowi.
Advertisement