Berurai Air Mata, Presiden Korsel Minta Maaf atas Tragedi Sewol

Kapten kapal Lee Joon-seok diseret ke pengadilan karena dinilai sebagai orang paling bertanggung jawab atas tewasnya ratusan penumpang.

oleh Rizki Gunawan diperbarui 19 Mei 2014, 12:01 WIB
Presiden Korea Selatan Park Geun-hye (Reuters)

Liputan6.com, Seoul - Presiden Korea Selatan (Korsel) Park Geun-hye menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga korban tenggelamnya kapal feri selam yang mengakibatkan sekitar 286 orang tewas.

Sambil menitikkan air mata, wanita pemimpin Negeri Ginseng itu juga menyatakan bertanggung jawab atas lambannya petugas dalam mengevakuasi para penumpang.

Karena itu, ia memutuskan untuk membubarkan tim penyelamat karena pencarian sudah tidak membuahkan hasil lagi. Sebanyak 18 penumpang masih dinyatakan hilang.

"Yang bertanggung jawab atas respons buruk petugas terhadap kecelakaan ini adalah saya," ujar Park Geun-hye, seperti dimuat BBC, Senin (20/5/2014).

Dia menjelaskan, tim penyelamat sebenarnya sudah berusaha keras. Namun mereka gagal menyelamatkan semua korban yang hilang. Presiden berjanji akan berusaha membentuk tim penyelamat yang lebih sigap dan cepat atas kecelakaan.

"Memang anggota tim penyelamat belum banyak dan anggaran yang dialokasikan untuk maritim masih belum cukup," ujar Park Geun-hey, berjanji akan memperbaiki kekurangan tersebut.

Kapal Sewol yang mengangkut  476 orang dari Kota Incheon menuju Pulau Jeju terbalik dan tenggelam pada 16 April 2014 lalu. Akibatnya 286 orang tewas. Kapten kapal Lee Joon-seok diseret ke pengadilan karena dinilai sebagai orang paling bertanggung jawab atas tewasnya ratusan penumpang.

Lee Joon-seok terancam hukuman penjara seumur hidup lantaran meninggalkan kapalnya yang karam, namun memerintahkan para penumpang -- yang sudah memakai jaket pengaman -- untuk tak meninggalkan tempat. (Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya