Jangan Terlalu Sering Melakukan Quickie Sex

Quickie sex atau seks kilat dapat kembali meningkatkan hubungan di antara pasangan dan mampu mengangkat suasa hatinya.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 19 Mei 2014, 21:00 WIB
Adegan seks Sunny Leone di film Ragini MMS-2 yang disensor mendapat sambutan luar biasa di Youtube.

Liputan6.com, Jakarta Segudang pekerjaan membuat pasangan suami istri sering melupakan aktivitas seks. Anda bisa menggunakan quickie sex untuk mengatasi masalah ini. Diharapkan Anda dapat kembali merasakan harmonisnya hubungan dengan pasangan keduanya dan mampu mengangkat suasa hatinya.

Meski terlihat menyenangkan, namun sebenarnya quickie sex dianjurkan untuk tidak dilakukan terlalu sering.

"Quickie sex kelihatan doang menyenangkan. Tapi sebenarnya, seks kilat itu hanya cocok dijadikan variasi saja, dan hindari untuk dilakukan terlalu sering," kata Pakar Seksual dari On Clinic, dr. Johnny F Gosyanto, MSc, saat dihubungi Health Liputan6.com, Senin (19/5/2014)

Seks yang bagus, kata dia, adalah seks yang dilakukan terencana dan tidak kilat seperti tidak memiliki waktu sama sekali. Lagi pula, seks yang menyenangkan adalah seks yang diawali dengan foreplay, dalam suasana yang cukup romantis, penuh buaian dan belaian, dan juga dilakukan dalam waktu yang tidak sebentar.

"Terpenting, ketika seks yang direncanakan akan ada afterplay. Kalau quickie sex, mana ada afterplay-nya. Selesai ngeseks, ngerapiin baju dan penampilan, lalu bergegas pergi ke kantor," kata dia menekankan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya