Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung alias CT mulai bekerja cepat di masa jabatannya yang sangat singkat. Dia berupaya membuat gebrakan dengan mengusulkan pencabutan beberapa pos belanja di tahun ini.
Demikian disampaikan CT usai menggelar rapat maraton sejak siang hingga tadi malam. Rakor tersebut ditutup dengan pembahasan mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014.
"Kami me-review APBN-P yang sudah diserahkan ke DPR dan akan segera mulai pembahasannya. Kami berharap masih ada sumber-sumber penerimaan yang mungkin dilakukan. Saya minta dieksplor kepada Menteri Keuangan semaksimal mungkin," lanjut CT di kantornya, Jakarta, Senin (20/5/2014).
Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) itu juga meminta kepada Kementerian Keuangan untuk menghilangkan anggaran belanja yang tak mempunyai dampak terhadap pertumbuhan ekonomi, maupun kesejahteraan rakyat.
"Pembangunan gedung pemerintah di kementerian, pengadaan kendaraan dinas, saya minta dihilangkan untuk tahun ini. Jadi tidak ada lagi pos pembangunan gedung, penyediaan kendaraan dinas, pos renovasi kantor," tegasnya.
Lanjut dia, termasuk memangkas biaya perjalanan dinas, biaya seminar yang tidak berkaitan terhadap pertumbuhan ekonomi, pengurangan pengangguran dan kemiskinan.
Dengan penghapusan dan pemotongan anggaran belanja, CT menghitung negara dapat menghemat sekitar 10% dari total anggaran pembangunan di 2014. Penghematan tersebut, kata Chairul, bisa mempersempit defisit anggaran sehingga pemerintah mempunyai lebih besar ruang fiskal untuk bergerak.
"Yang penting dicukupi dulu supaya defisit jadi seimbang. Tapi segala sesuatunya tentu kami serahkan ke DPR. Kami berharap DPR akan memahami dan mengerti apa yang terjadi," cetus CT.
Di sisi lain, dia pun menilai bahwa suatu kebijakan yang memang harus dilakukan, maka berusaha diselesaikan bukan ditunda. Pernyataan ini sekaligus mengklarifikasi surat edaran dari sekretaris kabinet yang menyatakan para menteri dilarang membuat kebijakan strategis yang berakibat terganggunya stabilitas ekonomi dan politik negara.
"Kebijakan yang harus dilakukan ya dilakukan, tapi yang punya efek strategis harus dikonsultasikan dengan Presiden. Yang bisa diselesaikan dalam waktu lima bulan, akan kami selesaikan," tandasnya.(Fik/Ahm)
CT Hapus Anggaran Bangun Gedung Hingga Kendaraan Dinas
Menko Perekonomian, Chairul Tanjung mengupayakan penghematan anggaran untuk menjaga defisit.
diperbarui 20 Mei 2014, 09:01 WIBMantan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa (kanan) menyerahkan buku memori jabatan semasa menjabat kepada Menteri Koordinator Perekonomian yang baru Chairul Tanjung di Jakarta, Senin (19/5). (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
4 Kunci Sukses Keuangan ala Miliarder Sambut Tahun Baru 2025
Pemandangan Udara Pesisir Jakarta yang Terendam Banjir Rob
12 Makanan Khas Cirebon yang Wajib Dicoba, Rekomendasi Pemkot
Zodiak Libra Bulan Apa? Mengenal Karakteristik dan Ramalan Zodiak Keseimbangan
Titan Infra Sejahtera Siap IPO di 2025
Harga Tembaga Naik Berkat Stimulus China, Simak Prospek Saham MDKA?
Cara Cek dan Daftar Data Non-ASN Tahun 2024 di BKN, Perlu Masuk ke Website SSCASN
Apa Nama yang Paling Populer di Indonesia? Ini Daftar Lengkapnya
Gempa Magnitudo 5,6 Guncang Maluku Tengah, Berpusat di Laut
VIDEO: Anak Bos Toko Roti Emosi, Pegawai Dilempar Kursi
Konsumsi Diramal Melonjak Saat Nataru, Orang Indonesia Diimbau Bijak Atur Keuangan
Tips Setelah Ganti Baterai Baru: Panduan Lengkap Merawat Baterai Smartphone