Bom Kembar di Nigeria Tewaskan 118 Orang

Sebagian besar korban adalah wanita. Pasar dan terminal bus yang menjadi lokasi ledakan merupakan pusat komersial di Kota Jos.

oleh Rizki Gunawan diperbarui 21 Mei 2014, 09:29 WIB
Sebagian besar korban adalah wanita. Pasar dan terminal bus yang menjadi lokasi ledakan merupakan pusat komersial di Kota Jos.

Liputan6.com, Abuja - Aksi teror kembali menghantui Nigeria. Serangan bom kembar melanda Provinsi Jos, Nigeria. Akibatnya sedikitnya 118 orang dilaporkan tewas.

"Kami telah mengevakuasi 118 jasad dari puing-puing ledakan bom. Kemungkinan korban bisa bertambah, karena masih ada beberapa yang belum kami evakuasi," ujar Kordinator Badan Darurat Nasional Nigeria, Mohammed Abdulsalam, seperti dimuat BBC, Rabu (21/5/2014). "Sekitar 56 orang lainnya terluka."

Bom terjadi pada Selasa 20 Mei 2014 siang waktu setempat. Bom pertama meledak di pasar yang saat itu dipenuhi para warga yang sedang bertransaksi jual beli. Bom kedua meledak 30 menit kemudian, di luar rumah sakit umum, dekat lokasi bom pertama.

"Sebagian besar korban adalah wanita. Pasar dan terminal bus yang menjadi lokasi ledakan merupakan pusat komersial di Kota Jos," jelas juru bicara Pemerintah Provinsi Jos.

Koresponden BBC melaporkan, kawasan Jos saat ini tengah mencekam. Sejumlah jalan diblokade para pemuda. Sementara para pemuka agama mencoba meredam situasi dan meminta para pihak untuk menahan diri.

Presiden Nigeria Goodluck Jonathan mengutuk serangan tersebut. Dia meyebutnya sebagai serangan paling tragis atas hak asasi manusia.

"Presiden menjamin kepada semua warga untuk berkomitmen penuh untuk berperang melawan teror. Kami tidak takut atas kekejaman mereka," demikian pernyataan dari kantor kepresidenan Nigeria.

Hingga kini belum diketahui pihak mana yang bertanggung jawab atas serangan bom tersebut. Namun Nigeria saat ini tengah menetapkan status darurat atas penculikan 200 gadis oleh kelompok Boko Haram.

Amerika Serikat menurunkan drone atau pesawat tak berawak ke Nigeria demi menemukan keberadaan para gadis yang diculik. Boko Haram meminta Pemerintah Nigeria membebaskan saudara-saudara mereka yang ditahan untuk ditukar dengan para siswi yang diculik. Namun Presiden Goodluck Jonathan menolaknya. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya