Rupiah Rapuh di Tengah Gejolak Pesta Politik

Hingga hari ini, rupiah masih mencatatkan pelemahan merespons euforia politik paska pasangan capres-cawapres mendaftarkan namanya.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 21 Mei 2014, 11:01 WIB
Ilustrasi Rupiah (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Penguatan rupiah yang terjadi sepanjang pekan lalu ternyata tidak mampu bertahan lama. Hingga hari ini, rupiah masih mencatatkan pelemahan merespons euforia politik paska pasangan capres-cawapres mendaftarkan namanya.

Kurs Referensi Jakarta Interbannk Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, Rabu (22/5/2014), menunjukkan nilai tukar rupiah merosot cukup tajam menembus kisaran 11.500 per dolar AS. Rupiah mengalami koreksi sebesar 66 poin ke level 11.507 dari 11.441 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya.

Sementara itu, data valuta asing (valas) Bloomberg juga menunjukkan rupiah bergerak di kisaran level serupa. Rupiah dibuka melemah ke level 11.503 per dolar AS setelah pada perdagangan kemarin ditutup di level 11.490 per dolar AS.

Di awal sesi perdagangan, rupiah bahkan sempat menyentuh level 11.514 per dolar AS pada pukul 08.48 waktu Jakarta. Rupiah tercatat masih bergerak variatif hingga perdagangan menjelang siang.

Saat ini, rupiah masih berada di rentang level 11.489-11.514 per dolar AS.

Hasil riset Samuel Sekuritas Indonesia menemukan, euforia politik pencalonan presiden dan wakil presiden kini berbalik menjadi sentimen negatif bagi pergerakan rupiah. Kejelasan peta koalisis masing-masing partai justru mengundang rasa pesimis para investor.

Sejauh ini, ekonom Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi pelemahan rupiah masih akan berlanjut.(Sis/Ndw)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya