Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia mendapat pinjaman dari asing sebesar Rp 673,74 triliun hingga April 2014 kemarin. Pinjaman asing tersebut naik Rp 62,54 triliun atau 10,23% dibanding akhir 2009 lalu yang tercatat Rp 611,20 triliun.
Menurut data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Republik Indonesia, negara yang menjadi kreditor terbanyak adalah Jepang.
Sampai April 2014, Negara Matahari Terbit itu telah memberikan utang ke Pemerintah Indonesia sebesar Rp 242,68 triliun. Urutan kedua adalah Perancis dengan nilai Rp 25,58 triliun dan disusul Jerman dengan nilai Rp 22,52 triliun.
Sedangkan lembaga asing yang memberikan utang paling banyak ke Pemerintah Indonesia adalah Bank Dunia. Lembaga yang berbasis di Washington, Amerika Serikat, ini memberikan pinjaman ke Pemerintah Indonesia sebesar Rp 154,44 triliun.
Lembaga asing lainnya yang juga cukup besar memberikan utangan ke pemerintah adalah Asian Development Bank (ADB) dengan nilai Rp 103,38 triliun.
Untuk diketahui, total posisi utang pemerintah pada akhir April 2014 sebesar Rp 2.440,41 triliun. Jumlah tersebut naik 53,42% dibanding dengan posisi utang pemerintah di akhir 2009 yang tercatat Rp 1,590,66 triliun.
Sebagian besar utang pemerintah tersebut dalam bentuk penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) dan sisanya pinjaman dari negara lain dan lembaga asing.
Advertisement
Utang dalam bentuk penerbitan Surat Berharga Negara yang tercatat mencapai Rp 1.764,37 triliun di April 2014. Penerbitan SBN di April 2014 tersebut melonjak 80,14% dibanding dengan akhir 2009 yang tercatat Rp 979,46 triliun. (Gdn/Nrm)