Liputan6.com, Riyadh - Masih saja kita mendengar perlakuan yang tidak menyenangkan terhadap para pekerja rumah tangga yang dilakukan oleh majikan mereka. Seringkali perlakuan tidak menyenangkan itu hanya disebabkan oleh hal-hal sepele. Baru-baru ini, terbit laporan tentang perlakuan kejam seorang majikan kepada pekerja rumah tangganya yang berasal dari Filipina seperti yang dilansir dari ABS-CBN, Selasa 20 Mei 2014.
Disiram air mendidih
Advertisement
Seorang pekerja rumah tangga asal Filipina berusia 23 tahun yang bekerja di Arab Saudi memohon pertolongan setelah menderita luka bakar yang parah di sekujur tubuhnya setelah sang majikan menyiramnya dengan air mendidih.
Foto-foto wanita itu menunjukkan luka-luka bakar di punggung dan kaki-kakinya. Foto-foto ini dipasang di media sosial Facebook oleh sepupunya pada Sabtu 17 Mei lalu. Foto-foto ini kemudian menyebar.
Wanita ini berasal dari Pikit di Cotabato Utara. Menurut ceritanya, ia baru saja bekerja untuk suatu keluarga Arab selama 2 bulan sebelum kejadian ini berlangsung. Ia tidak mendapatkan gajinya ataupun diberikan makanan yang layak.
Pada 4 Mei lalu, ibu dari majikannya marah karena wanita itu tidak segera membawakan kopi untuk sang ibu. Wanita tua itu meraih termos dan menyiramkan air mendidih atasnya.
Setelah beberapa jam, barulah wanita malang itu dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan luka-luka bakarnya.
Di hari ketiga di rumah sakit, wanita itu secara diam-diam memberikan secarik kertas berisi nomor telepon kakaknya kepada seorang perawat. Kakak perempuannya berada di Filipina.
Kakak perempuan itu kemudian memberikan nomor telepon saudara mereka di Riyadh. Ketika majikannya membawa wanita itu kembali ke rumah sakit untuk perawatan lanjutan, sepupu wanita itu berhasil menyelamatkannya. Sepupu itu merawat wanita itu dan memasang foto-foto di Facebook.
Wanita itu memiliki dua orang anak berusia 11 bulan dan 4 tahun di Filipina. Ia memohon bantuan untuk membawa kasusnya melawan majikannya.
Sekarang ini, wanita itu berada dalam lindungan Bantuan Warganegara di Kedutaan Filipina di Arab Saudi. Seorang perwakilan dari Departemen Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan mengatakan bahwa mereka menyediakan makanan, pakaian, alat-alat kebersihan dan obat-obatan untuk wanita itu.
Menurut International Business Times, pemerintah Arab Saudi dan Filipina telah menandatangani perjanjian di bulan Mei tahun lalu, sehingga memberikan lebih banyak hak bagi para pekerja Filipina di kerajaan itu.
Perjanjian itu secara khusus dirancang untuk memberikan perlindungan dan kesejahteraan yang lebih baik bagi para pekerja rumah tangga Filipina di Arab Saudi.
Pemeriksaan polisi
Sementara itu, menurut berita yang dilansir dari Arab News, Rabu (21/5/2014), disebutkan bahwa Kepolisian Riyadh telah bekerja sama dengan Kedutaan Besar Filipina melakukan penyidikan bersama tentang kasus ini.
Sementara di Manila, disebutkan bahwa Wakil Presiden Jejomar Binay menyatakan bahwa pemerintah Filipina akan mengajukan gugatan melawan sang majikan. Binay juga menjabat sebagai Penasihat Presiden untuk Pekerja Filipina di Luar Negeri (Overseas Filipino Workers—OFW).
Masih dari Arab News, disebutkan bahwa sang majikan berkebangsaan Yaman, namun Arab News tidak bisa mendapatkan kepastian dari Kedutaan Besar Filipina.
Pihak keluarga korban memohon agar sepupu mereka diberikan ganti rugi rohani dan jasmani karena luka yang dialami akan menjadi mimpi buruk seumur hidup bagi sang korban.
Sepupu korban khawatir dengan informasi yang dibeberkan dokter klinik kepada polisi yang melakukan penyidikan. Menurut sepupu itu, korban dipaksa oleh majikannya untuk memberi alur cerita yang berbeda tentang kejadiannya agar terlihat sebagai ketidaksengajaan.
Sepupu yang lain menceritakan kepada Arab News bahwa korban sekarang berada di Wisma Kalinga, yaitu suatu tempat penampungan yang disewa oleh kedutaan untuk menjadi tempat pengungsian para korban. (Ans)