Prabowo Belum Bahas Kursi Menteri Kepada Mitra Koalisi

Prabowo Subianto mengatakan koalisi yang dibahas dengan mitra koalisi yakni nilai cinta tanah air, kedaulatan bangsa, dan keadilan sosial.

oleh Edward Panggabean diperbarui 21 Mei 2014, 23:44 WIB
Rencananya pada hari ini Partai Gerindra mencalonkan Presiden yakni Pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.

Liputan6.com, Bogor Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan, mitra koalisi yang dibangun dengan 6 partai pendukung --untuk mengusung pencalonanya sebagai capres dan cawapres Hatta Rajasa pada Pilpres 9 Juli mendatang, masih membahas soal kedaulatan dan keadilan bangsa. Belum membicarakan soal posisi jabatan menteri.

"Jadi saya dengan Pak Hatta, Pak Abu Rizal Bakrie (ARB), dan mitra koalisi ini pikirannya banyak kesamaan, bagaimana kurangi kesenjangan kaya dan miskin," kata Prabowo di Bogor, Jawa Barat, Rabu (21/5/2014).

Prabowo menjelaskan, koalisi yang dibahas dengan mitra koalisi yakni nilai-nilai cinta tanah air, kedaulatan bangsa, keadilan ekonomi, keadilan sosial, dan keadilan politik.

"Kita tidak ingin melihat terjadi kesenjangan kaya miskin terlalu lebar. Jadi intinya kita tidak bicara jabatan-jabatan," ujar Prabowo.

Menurut mantan Danjen Kopassus itu, dalam koalisi tenda besar tersebut belum ada posisi menteri. Sebab, partai koalisi tengah berjuang merebut hati rakyat.

"Kita sekarang berjuang mendapatkan mandat dari rakyat, nanti tahap selanjutnya bagaimana kita akan memerintah. Sekarang kita baru minta mandat dulu (ke rakyat) waktu kita tidak banyak," ungkap Prabowo.

Prabowo mengaku sejauh ini tidak ada strategi khusus untuk merebut suara masyarakat Nahdlatul Ulama (NU). Meski ketua Tim Suksesnya merupakan orang NU, yakni Mahfud MD.

"Kita berharap dukungan dari semua NU, Muhammadiyah, Kristen, Katolik, Hindu Konghucu, semua kita butuh. Semua rakat Indonesia kita butuh dukungan," pungkas Prabowo.

Saat ini Prabowo-Hatta didukung 6 partai yakni, Partai Gerindra, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Golongan Karya (Golkar).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya