Liputan6.com, Lembang Pinrang Timbunan longsor berupa tanah bercampur lumpur dan batuan di Desa Suppirang, Kecamatan Lembang Pinrang, Sulawesi Selatan, sejak Selasa 20 Mei telah memutuskan akses jalan antar desa dan kecamatan di sekitarnya.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (22/5/2014), sejumlah pengendara sepeda motor dan tukang ojek yang terjebak longsor nekad menembus timbunan longsor agar bisa sampai ke tujuan.
Advertisement
Puluhan warga antar desa bergiliran mengevakuasi timbunan longsor secara manual dengan menggunakan sekop, cangkul, dan linggis agar akses jalan satu-satunya itu bisa dilalui oleh kendaraan. Hingga Rabu sore 21 Mei kemarin, ribuan kubik material longsor belum bisa disingkirkan.
Curah hujan yang turun sejak beberapa hari terakhir cukup menyulitkan upaya warga untuk melakukan pembersihan di lokasi karena material longsor dari tebing gunung di sekitarnya terus bertambah. Awal mei lalu, lokasi itu juga longsor hingga warga sempat terisolir lebih dari sepekan.
Tanah longsor itu membuat warga kesulitan untuk membeli kebutuhan pokok di Pasar Polewali dan Mamasa sebagai pasar yang lokasinya terdekat dari desa mereka. Sejumlah pedagang antar desa juga tak bisa berjualan di sejumlah pasar tradisional di sekitarnya karena akses jalan terputus untuk kedua kalinya sejak sebulan terakhir. (Ein)