Harga Ayam Merangkak Naik di Malang Jawa Timur

Jelang momen Ramadan dan Lebaran, harga ayam merangkak naik di Kota Malang, Jawa Timur dalam sepekan terakhir.

oleh Zainul Arifin diperbarui 22 Mei 2014, 14:37 WIB
Harga ayam mengalami kenaikan sekitar Rp 5 ribu-Rp 10 ribu untuk ukuran ayam kecil.

Liputan6.com, Malang - Jelang momen Ramadan dan Lebaran, harga ayam merangkak naik di Kota Malang, Jawa Timur dalam sepekan terakhir. Bahkan, harganya diprediksi terus melambung.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, harga ayam boiler hidup misalnya. Di tingkat pedagang, harga komoditas hewan ini naik dari sebelumnya Rp 15 ribu menjadi Rp 18 ribu per kg.

Sementara harga daging ayam boiler di pasar tradisional naik dari sebelumnya Rp 24 ribu per ekor naik menjadi Rp 29 ribu per Kg.

"Harga naik sejak 6 hari lalu, biasanya perlahan tapi pasti harganya akan terus naik," kata M Anwar, penjual ayam boiler di Pasar Kebalen, Kota Malang, Kamis (22/5/2014).

Menurut dia, pola seperti ini memang selalu terjadi menjelang bulan Ramadhan. Bahkan saat momen tersebut berlangsung diyakini permintaan dan harga akan tinggi lagi.

Siti Aminah (45), pedagang daging ayam di Pasar Kebalen, menambahkan, harga daging ayam diperkirakan baru akan stabil saat pertengahan puasa Ramadan.

"Sekarang naik terus, nanti pertengahan ramadhan biasanya stabil dan bisa jadi turun. Tetapi menjelang lebaran idul fitri, harga ayam akan naik lagi," papar Aminah.

Menurutnya, stabilitas harga daging ayam mulai terjadi saat lebaran. Kemudian perlahan harganya akan bergerak turun. "Harga yang naik turun ini malah membuat pedagang pusing," tandas Aminah.

Melejitnya harga daging ayam dalam sepekan terakhir ini diperkirakan menjadi penyumbang laju inflasi di Kota Malang.

Kasi Statistik dan Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Erny Fatma Setyo Harini, menyatakan,  pergerakan inflasi bisa dipengaruhi kenaikan harga ayam secara terus menerus.

"Bisa menyumbang inflasi bulan ini. Tetapi dilihat dulu hingga bulan depan. Sebab, harga komoditas seperti daging ayam broiler dan telur ini sering mengalami perubahan,” ujarnya.(Zainul Arifin/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya