Penguasa Militer Thailand Kumpulkan Tokoh Politik Bahas Pemilu

Faksi-faksi yang berseberangan dan para tokoh politik dikumpulkan di sebuah markas militer di Bangkok.

oleh Muhammad Ali diperbarui 22 Mei 2014, 20:21 WIB
Beberapa tentara Thailand terlihat terus berjaga di sebuah pos pemeriksaan dekat perkemahan massa pendukung pemerintah, (22/5/2014). (AFP PHOTO/Manan Vatsyayana)

Liputan6.com, Bangkok - Panglima Angkatan Bersenjata Thailand Jenderal Prayuth Chan-Ocha memanggil tokoh-tokoh politik untuk mengikuti perundingan putaran kedua guna menyelesaikan krisis politik di negara itu.

Faksi-faksi yang berseberangan dan para tokoh politik dikumpulkan di sebuah markas militer di Bangkok pada Kamis (22/5/2014) siang waktu setempat.

"Untuk melanjutkan proses perundingan, militer mengundang orang-orang penting ke pertemuan lanjutan pukul 14.00 di tempat yang sama," demikian perintah militer yang dibacakan televisi nasional sebelum pertemuan, seperti dikutip bbc.co.uk, Kamis (22/5/2014).

"Pemrotes dan pendukung tidak perlu datang, mereka harus tetap berada di tempat-tempat unjuk rasa yang sudah ditentukan, seperti yang telah diminta sebelumnya."

Militer memberlakukan darurat militer sejak Selasa 20 Mei 2014 untuk menegakkan ketertiban dan keamanan dalam rangka mencari solusi atas perbedaan-perbedaan yang ada antara berbagai kelompok di Thailand.

Di antara agenda pertemuan terdapat pembahasan mengenai penetapan tanggal pemilihan umum, perubahan sistem politik.

Selain itu mereka juga membahas apakah pemerintahan sementara yang berkuasa saat ini harus melanjutkan tugas.

Bila pertemuan itu tidak mencapai kompromi, maka akan menempatkan militer di bawah tekanan untuk mengambil tindakan lebih lanjut. (Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya