RI Krisis SDM Energi Akibat Dulu Banyak yang Tak Mau Belajar

Agar ke depan Indonesia tidak lagi kekurangan teknisi sektor energi maka harus ada persiapan jangka panjang.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 23 Mei 2014, 16:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Pakar pendidikan Anis Baswedan menyatakan untuk mengatasi kekurangan sumber daya manusia (SDM) sebagai teknisi di sektor energi, pemerintah harus memiliki rencana jangka panjang.

Anis mengungkapkan, jika Indonesia hari ini mengalami kekurangan sumber daya manusia di sektor energi, karena masa lalunya sedikit sumber daya manusia yang belajar sektor tersebut.

"Jadi kebutuhan sektor energi hari ini, itu kalau kita kurang, artinya masa lalu kemarin kita belum menyiapkan," kata Anis, saat menghadiri pameran  pameran IPA ke 38 di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Jumat (23/5/2014).

Karena itu, menurutnya agar ke depan Indonesia tidak lagi kekurangan teknisi sektor energi maka harus ada persiapan jangka panjang.

Selain itu, materi pendidikan pun harus disesuaikan dengan masa yang akan datang. Hal ini bertujuan agar SDM yang diciptakan sekarang bisa mengatasi permasalahan energi masa depan.

"Nah kalau sekarang kita menyiapkan maka rancangannya harus sesuai dengan pola industri energi di masa depan. Jadi jangan membuat pendidikan seakan-akan bekerja untuk industri sekarang. Jadi masa depan itu sektor energi akan lebih banyak berorientasi kepada newrenewable energy," ungkapnya.

Menurut dia, kekurangan sumber daya manusia di sektor energi bukan sepenuh salah pemerintah. Pasalnya, kebutuhan terus meningkat namun penciptaan tenaga kerjanya tidak bisa mengimbangi.

"Menurut saya masalahnya bukan hanya suplai saja, tapi demand karena tumbuhnya terlalu cepat ,kadang-kadang demand  terlalu cepat jadi kurang dan jadi ini banyak terjadi di indonesia bukan supplai turun, tapi demand kita meningkat terlalu cepat, sehingga terjadi shortage," pungkasnya. (Pew/Nrm)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya