Liputan6.com, Jakarta - Sumber gas semakin sulit didapat seharusnya dapat mendorong harga jual gas di Indonesia semakin tinggi. Apalagi biaya produksi semakin mahal karena kesulitan mendapatkan sumber gas.
Presiden & General Manager Conoco Philips Indonesia Inc. Ltd, Erac S. Isaacson mengatakan, sumber gas di Indonesia semakin sulit didapat. Sumber gas di sumur-sumur terbuka sudah bergeser ke laut dalam. Oleh karena itu, sudah seharusnya harga gas di Indonesia sudah tidak murah lagi.
"Gas murah di Indonesia sudah berakhir. Semua gas murah di Indonesia sudah discover, diproduksi dan dikontrakkan," kata Erac, saat menghadiri pameran pameran IPA ke 38 di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Jumat (23/5/2014).
Advertisement
Ia mengungkapkan, biaya produksi gas menjadi lebih mahal karena kesulitan untuk mendapatkan gas tersebut. Hal itu karena membutuhkan waktu dan proses lebih panjang.
"Sekarang, gas di indonesia lebih sulit dan lebih mahal untuk didapat. Pencarian sumber baru menjadi lebih menantang dan membutuhkan waktu yang lebih panjang untuk dikembangkan," tutur Erac.
Menurut Erac, ekonomi dan kepastian adalah kunci utama untuk menemukan gas. Industri hulu migas juga membutuhkan teknologi dan sumberdaya manusia yang memadai. Ia menambahkan, rumitnya proses perizinan di Indonesia juga menjadi hambatan pengembangan proyek hulu migas di Tanah Air.
"Sangat lama, rata-rata butuh 8 sampai 14 tahun untuk dari penemuan hingga ke proses produksi pertama kali," pungkasnya. (Pew/Ahm)
Baca Juga