Terlantar di Era Foke, Jokowi Akan Rampungkan Pusat Budaya Betawi

Secara umum, walau pembangunannya belum rampung, bangunan adat Betawi itu terlihat menarik dengan corak Betawi yang kental.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 23 Mei 2014, 16:48 WIB
Jokowi berharap pada ulang tahun Jakarta Juni mendatang, Art Zone Situ Babakan sudah dapat digunakan warga, Jumat (23/5/2014) (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meninjau pembangunan perkampungan budaya Betawi Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Dalam kesempatan itu, Jokowi mengunjungi salah satu gedung yang tengah dibangun. Gedung itu rencananya akan menjadi Pusat Kebudayaan Betawi. Gedung ini sebenarnya sudah lama dibangun. Tapi mandek pada era pemerintahan Fauzi Bowo.

‎Pantauan Liputan6.com, Jumat (23/5/2014), sebelum mengunjungi gedung yang belum diberi nama itu, Jokowi yang menumpang  Toyota Innova putih lebih dulu berkeliling menyusuri Setu Babakan. Sepanjang jalan melewati Setu yang telah ada sejak era gubernur Sutiyoso itu, Jokowi mengaku terus mengamati kondisi salah satu cagar budaya tersebut.

Setelah berkeliling satu putaran, Jokowi kemudian berbelok arah menuju bangunan pusat studi Betawi. Walau bangunan itu tampak berdiri kokoh, namun belum difungsikan. Jokowi mengatakan, pembangunan gedung belum selesai sepenuhnya.

"Ini terlihat sudah berdiri, tapi baru separuhnya. Baru 50 persen jadi. Masih ada beberapa fasilitas yang belum terbangun," ucap Jokowi sambil memasuki pintu gerbang kayu yang cukup megah di depan gedung tersebut.

Jokowi pun kemudian masuk ke dalam. Di dalam terlihat beberapa jenis bangunan rumah Betawi dengan jenis berbeda-beda. Secara umum, walau pembangunannya belum rampung, bangunan adat Betawi itu terlihat menarik dengan corak Betawi yang kental.

"Ini nanti rumah-rumah khas Betawi dibangun lagi lebih banyak. Ada Bapang, rumah pesisiran, Joglo Betawi juga ada,  semuanya ada disini," ucap Jokowi.

Selain jejeran rumah adat Betawi, di area pusat kebudayaan Betawi itu juga dibangun ruang terbuka untuk tempat pertunjukan kesenian tradisional Betawi. Ruangan pertunjukan berupa amfitheater itu, berada di tengah bangunan ruang pertunjukan tersebut. Lengkap dengan bangku penonton yang mengelilingi setengah panggung utama dengan kolam ikan di tepiannya.

"Amfiteater ini khusus untuk pertunjukan Betawi. Ada gambang kromong, pencak silat, tanjidor. Nanti semua pertunjukan Betawi pokoknya ada disini, dipentaskan. Kalau bisa setiap minggu main di sini," ucap Jokowi.

Bahkan menurut Jokowi, area tersebut tidak hanya menjadi pusat studi Betawi. Tapi juga akan dibangun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesenian. Bangunan sekolah tersebut akan berada di dalam area pusat studi Betawi. "Jadi nanti Kita bangun SMK Kesenian untuk menampikan pertunjukkan kesenian Betawi. Nanti tunggu rampung tahun depan," ucapnya.

Jokowi mengungkapkan, total luas area bangunan yang menjadi tempat pertunjukan kebudayaan Betawi 3,2 hektare. Sementara area Pulau yang nantinya juga akan menjadi bagian dari perkampungan Betawi, memiliki luas 3,4 hektare. Sedangkan perkampungannya sendiri seluas 289 hektare.‎ (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya