Luhut Panjaitan Masuk Pengarah Tim Kampanye Jokowi-JK

Selain Luhut, beberapa tokoh masuk dalam Pengarah Tim Kampanye Jokowi-JK seperti Hasyim Muzadi dan Jenderal TNI (Purn) A.M. Hendropriyono.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 23 Mei 2014, 22:01 WIB
Luhut Pandjaitan (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) sudah mengeluarkan SK Nomor 001/Keputusan/JKW-JK/V/2014 tentang Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Menurut Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Ketua Tim Pemenangan Nasional dipercayakan kepada Tjahjo Kumolo yang juga Sekjen PDI Perjuangan. Ketua Tim akan dibantu Sekretaris Andi Wijayanto. Sedangkan Sekretaris I, merupakan seluruh sekjen parpol kecuali PDIP yang sekjennya adalah Ketua Tim Pemenangan.

Bertindak sebagai penasihat Tim Kampanye Nasional adalah para ketua umum partai politik pengusung koalisi. Yakni, Megawati Soekarnoputri, Surya Paloh, Muhaimin Iskandar, dan Wiranto.

Adapun Pengarah Tim Kampanye Nasional terdiri dari sejumlah nama besar. Antara lain, Sidarto Danusubroto, Hasyim Muzadi, Abdul Aziz Mansyur, Dimyati Rais, Puan Maharani, Jenderal TNI (Purn) A.M. Hendropriyono, As`ad Said Ali.

Kemudian ada nama Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan, Laksamana (Purn) Tedjo Edi, Letjen TNI (Purn) Farid Zainudin, Marsekal Madya (Purn) Ian Santoso, Pramono Anung, mantan Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir, dan Andi Muawiyah.

Sedangkan Badan Pemenangan Pemilu Presiden masing-masing parpol diketuai oleh Puan Maharani, Victor B. Laiskodat, Marwan Jafar dan Chairudin Ismail.

"Mengingat pergerakan pemenangan itu merupakan kombinasi mesin partai, tim relawan, maka peran Badan Pemenangan Pemilu sangat penting dan strategis," kata Hasto di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Jumat (23/5/2014).

Sedangkan Penghubung Partai, Bendahara, Juru Bicara merupakan satu kesatuan Tim Kampanye Nasional. Penghubung partai dipercayakan kepada Ahmad Basarah, Siti Nurbaya, Khanif Dahiri, Saleh Husein. Bendahara adalah Didit MP.

Juru Bicara ada nama Anies Baswedan, Abdul Kadir Karding, Ferry Mursidan Baldan, Syarifudin Suding dan Hastro Kristiyanto.

Sedangkan Khofifah Indar Parawangsa, kata Hasto, karena pertimbangan strategis tak masuk dalam struktural tim. Tapi, Khofifah secara khusus sudah disebut Jokowi sebagai juru bicara.

"Tapi, Khofifah bertindak sebagai juru bicara, tapi dengan pertimbangan strategis tidak masuk dalam tim kampanye," kata Hasto.

Sedangkan Tim Ahli ada nama-nama seperti Sukardi Rinakit dan Andreas Parera. Sedangkan Tim Debat ada Maruarar Sirait, Helmi Faisal Zainy, Poempida Hidayatullah. "Itu adalah Tim Debat," tegas Hasto.

Sedangkan bagian Penggalangan ada nama Jenderal TNI (Purn) Farchrul Rozi. Untuk bagian Penggerak Pemilih ada nama antara lain ada nama Bambang Wuryanto,  Bambang Wuryanto, Abdul Munir, Imam, Izul Muslimin dan lainnya.

Koordinator Media ada nama Saur Hutabarat dan Arya Bima. "Ini perlu untuk menyampaikan gagasan, maupun visi misi pasangan calon," kata Hasto.

Sedangkan Eriko Sutarduga akan memimpin Koordinator Logistik dan Relawan. Tim Kreatif dipimpin Triawan Munaf, Tim Sosial Media ada nama Romanus Sumaryo, Tim Hukum dipimpin Hendri Yosodiningrat dan Tim Hukum Khusus Dai Bachtiar.

Hasto mengatakan Tim Kampanye ini memang selain gabungan dari Partai Pengusung, juga diambil dari tokoh luar partai.

"Pertimbangannya aspek pengalaman, elektoral dan kesukarelaan dalam memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden Jokowi-JK," tandas Hasto.

Tak hanya itu, nantinya di setiap daerah akan ada koordinator wilayah yang bertanggung jawab di setiap provinsi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya