Tongsis Tak Laku di Gorontalo

Kurangnya informasi terkait kegunaan tongsis diperkirakan menjadi penyebab utama.

oleh Aldiansyah Mochammad Fachrurrozy diperbarui 25 Mei 2014, 09:10 WIB
Ilustarasi tongkat narsis (tongsis)

Liputan6.com, Gorontalo - Laporan kontributor: Aldiansyah Mochammad Fachrurrozy

Monopod ponsel atau yang lebih dikenal dengan "tongsis" atau tongkat narsis, ternyata tidak cukup menarik minat bagi warga Gorontalo.

Di salah satu toko penjual perangkat elektronik di Gorontalo contohnya, sudah lebih dari 3 bulan, 15 buah tongsis ponsel yang dijajakan tak juga kunjung terjual. 

"Disini penjualannya susah mas, dagangan saya sudah 3 bulan, sampai sekarang belum laku," ungkap Dimas pemilik toko tersebut.

Menurut Dimas, alasan warga tidak berniat membeli tongsis lantaran kurangnya informasi tentang kegunaan monopod tersebut. Sebab sejak pertama kali tokonya menyediakan dagangan tersebut, tak seorang pun yang menanyakan ketersediaan tongsis.

"Mungkin karena mereka nggak tahu aja fungsinya mas, padahal itu bisa membantu kita, buat selfie dan lain lain," kata Dimas.

Hal senada juga diakui oleh Joko, pemilik toko aksesoris ponsel itu terpaksa mengembalikan sejumlah unit tongsis yang dijualnya ke distributor di Surabaya.

"Kemarin ada (tongsis), tapi saya kembalikan ke Surabaya, disini tidak ada yang mau, padahal  murah," kata Joko.

Tongsis atau tongkat narsis merupakan sebuah monopod, yang dapat membantu sesorang untuk mengambil gambar, khususnya untuk mengambil foto diri sendiri (selfie) dalam berbagai angle.

Di beberapa kota besar, seperti Jogjakarta, Jakarta dan Surabaya, tongsis cukup digemari oleh berbagai kalangan. Bahkan beberapa waktu lalu, Ibu Negara Ani Yudhoyono juga sempat terlihat memanfaatkan tongsis.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya