Banyak Serangan Bom Pasca-Kudeta Militer Thailand, 3 Tewas

Serangan ini diduga dilakukan oleh kelompok ekstremis yang menuntut otonomi daerah yang lebih luas.

oleh Rizki Gunawan diperbarui 25 Mei 2014, 12:09 WIB
Serangan bom di Thailand (Tastythailand.com)

Liputan6.com, Pattani - Serangan bom terjadi di sejumlah wilayah Thailand, beberapa hari setelah Angkatan Bersenjata Negeri Gajah Putih itu mengkudeta pemerintah. Akibatnya, 3 orang tewas dan 55 lainnya terluka.

Serangan dilaporkan terjadi di 3 provinsi, yakni Pattani, Yala, dan Narathiwat, Sabtu 24 Mei 2014 petang. Kelompok bersenjata secara brutal menembaki sejumlah orang yang berada di lokasi.

"Ledakan terjadi saat sedang ramai di pusat perbelanjaan," ujar juru bicara militer Kolonel Piamote Prom-In, seperti dimuat News.com.au, Minggu (25/5/2014).

Piamote menjelaskan, ledakan telah mengakibatkan banyak orang terluka. 5 di antaranya terluka parah.

Bangkok Post melaporkan, ada sekitar 13 titik serangan di Provinsi Pattani, pada waktu yang hampir bersamaan. Di antaranya di 3 minimarket 7-Eleven, kantor perusahaan listrik, dan pom bensin di Distrik Muang.

Serangan ini diduga dilakukan oleh kelompok ekstremis yang menuntut otonomi daerah yang lebih luas dalam beberapa tahun terakhir. Mereka juga menuding pemerintah Thailand melakukan pelanggaran hak asasi manusia.

Sedikitnya 6.000 warga sipil dilaporkan tewas akibat serangan kelompok separatis tersebut.

Sementara itu, kendali pemerintah Thailand saat ini dipegang oleh pihak militer. Mantan Perdana Menteri cantik Yingluck Shinawatra dan puluhan tokoh politik ditahan.

Meski demikian, Pemimpin kudeta militer Bangkok, Prayuth Chan-ocha, yang juga telah menunjuk dirinya sebagai PM Thailand berjanji akan memulihkan stabilitas negara dengan cepat. Dia meminta warga tetap beraktivitas seperti biasa. (Tnt)
 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya