Krisis Thailand Bisa Berdampak Positif pada Pariwisata RI

Krisis politik di Thailand akan membawa dampak buruk bagi citra investasi di ASEAN.

oleh Septian Deny diperbarui 25 Mei 2014, 14:04 WIB
Dengan berpakaian adat khas Bali, tampak rombongan yang membawa sesaji untuk Upacara Melasti (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Krisis politik yang terjadi Thailand dianggap mampu membawa dampak positif bagi Indonesia. Salah satu dampak positif tersebut terjadi pada sektor pariwisata.

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan, dengan pemberlakuan travel warning oleh sebagian besar negara ke negeri gajah putih tersebut bisa berdampak positi fkepada pariwisata Indonesia jika para wisatawan manca negara yang semula ingin menginjungi Thailand mengalihkan kunjungannya ke Indonesia.

"Adanya kudeta militer di Thailand membuat hampir seluruh negara mengeluarkan travel warning bagi warga negaranya untuk berkunjung ke sana," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Minggu (25/4/2014).

Menurutnya pemerintah Indonesia melalui kementerian terkait seperti Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif harusnya mampu memanfaatkan kondisi tersebut sehingga bisa mengenjot jumlah kunjungan wisatawan ke dalam negeri.

"Seharusnya kementerian terkait bisa menggenjot pariwisata di Indonesia karena ini peluang yang harus dimanfaatkan secara maksimal seperti membuat paket wisata. Jadi harapannya arus wisatawan itu bisa berpindah ke Indonesia," lanjutnya.

Meski demikian, Sarman tetap berharap agar kondisi politik di Thailand kembali membaik. Pasalnya, sebagai sesama negara di kawasan Asia Tenggara(ASEAN), krisis politik di Thailand akan juga akan membawa dampak buruk bagi citra investasi di ASEAN secara keseluruhan.

"Harapan kami sebagai sesama negara ASEAN adalah Thailand bisa pulih kembali. Karena bagaimanapun Thailand itu membawa citra ASEAN secara keseluruhan termasuk Indonesia, tetapi hal-hal seperti itu memang sulit untuk diprediksi," tandasnya. (Dny/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya